Rabu, 25 Januari 2017

Abstrak Disertasi m. Ihsan Dacholfany



Pondok Pesantren adalah lembaga pendidikan paling tua di Indonesia. Lembaga tersebut sudah banyak menghasilkan tokoh-tokoh besar di pemerintahan Indonesia, seperti Buya Hamka, Idham Kholid, K.H Abdurachman Wahid, Imam Zarkasyi dan lain-lain. Mereka adalah pemimpin besar dengan karakter  keislaman yang kuat. Kualitas karakter lulusan pondok pesantren, sangat dipengaruhi oleh kualitas manajemen dari lembaga pesantren tersebut. Banyak pondok pesantren yang akhirnya bubar karena kesalahan dalam ”manajemen”. Kualitas manajemen lembaga pondok pesantren sangat dipengaruhi oleh gaya kepemimpinan Kyai. Oleh karena itu, untuk meningkatkan kualitas manajemen pondok-pondok pesantren, sangat diperlukan penelitian dengan fokus masalah ”Gaya kepemimpinan Kyai” khsusunya dalam konteks Pendidikan Karakter”.
Tujuannya utama penelitian ini adalah : 1). Memahami Gaya Kyai Pondok Pesantren Darussalam Gontor, dalam pendidikan karakter; 2). Memahami proses pendidikan karakter di lembaga pesantren tersebut; 3). Memahami karakter santri seperti apa yang dihasilkan oleh pondok pesantren tersebut. Teori yang melandasi penelitian ini adalah : 1). Teori Pendidikan Berbahasa Santun; 2) Teori tentang karakteristik seorang mu’min yang kompeten; 3). Teori Tentang Pendidikan Karakter; dan 4) Teori tentang Model Pendidikan Pengembangan Karakter. Metode dan prosedur penelitian mengacu pada pendekatan penelitian kualitatif. Lokasi penelitiannya dilakukan di Pondok Darussalam Gontor, Jawa Timur.
Temuan utama penelitian ini adalah:1). Gaya kepemimpinan yang diterapkan oleh Kyai di pondok pesantren tersebut adalah Gaya kepemimpinan dalam gaya kepemimpinan religio-paternalistic didasarkan atas nilai-nilai keagamaan yang disandarkan kepada gaya kepemimpinan nabi Muhamammad saw,. Di mana kyai secara memimpin secara  totalitas mencurahkan segala daya usaha dan fikirannya untuk kemajuan dan perkembangan pesantren.; 2). Metode pembelajaran yang diterapkan adalah pendidikan totalitas, dengan mengutamakan pengaplikasian semua ilmu dalam kehidupan sehari-hari; Bentuk totalitas tersebut adalah pembelajaran melalui pembiasaan, pengasuhan, pelatihan, partisipasi danhukuman; 3).Karakter santri, dihasilkan dari: a). Beriman dan bertakwa kepada Allah Swt., selalu mengingat Allah; b).Berpikir secara ilmiah; c) Sering memikirkan lingkungan dan fenomena alam, sehingga memperoleh konsep keilmuan dan teknologi untuk digunakan dalam kehidupan sehari-hari sehingga dapat meningkatkan harkat dan martabatnya. d). Selalu mengamalkan ilmunya dan berorientasi kepada kebermaknaan bagi orang lain; 4) Dalam kehidupannya,  selalu berhati-hat, oleh karena itu mereka  berpegang  tali Allah  yaitu Al-Qur’an.
Implikasinya hasil temuan ini adalah:1). Penerapan gaya kepemimpinan religio-paternalistic secara totalitas memerlukan keihlasan dan integritas yang tinggi dari pemimpin tersebut, seperti yang diterapkan oleh Nabi Muhammad Saw; 2). Metode pembelajaran totalitas, memerlukan intensitas pendidikan yang sangat tinggi, seperti halnya sistem ”asrama”. Rekomendasi dari penelitian:1)Indonesia perlu menerapkan sistem kepemimpinan totalitas disegala bidang kehidupan, jika ingin mengejar ketertinggalan dari negara lain; 2). Metode pembelajaran totalitas, perlu diterapkan di berbagai sekolah Indonesia, jika ingin membentuk karakter keislaman yang kuat.


“Pondok Pesantren” is the oldest education institute in Indonesian. It have a lot of some strong public figures, such as  K.H Abdurachman Wahid, Buya Hamka ,idham Kholid, Imam Zarkasyi, etc. They are very famous leaders with strong Islamic character. The quality of “Pondok Pesantren”, depend on management quality of it. There are many “Pondok Pesantren”  that eventual disbands since fault in ”manage”. The quality of Pondok Pesantren Management depend on Kyai's leadership strategy. Therefore, to increase management's quality of the Pondok Pesantren in Indonesia, absolutely need an observational in” Kyai's leadership Strategy for Character Education ” as a Research focus.
  Its aim of this observational are:1 ).Understanding Kyai's Style in the “Pondok Pesantren Darussalam Gontor”, in character education;2). Understanding education process of character building in that Pondok Pesantren; 3 ). Understanding  many type of the santri’s characters  were  resulted by that Pondok Pesantren. This Disertasi base on : 1). Educational Theori of “Bahasa Santun” 2). Characteristic of Santri theory; 3). Characters Educational theory);4). Educations Model theory for Character building, This research used  a Qualitatif approaching. Its research was focused in the  Pondok Pesantren Darussalam Gontor,  in East java.
 Observational main finding are:  1. Leadership style that applied by Kyai at that Islamic boarding school is religio-paternalistic by Totalita's leadership strategy from Muhammad SAW; 2. Methodic learning that was applied  totality education, with the strong aplicationin day-to-day life;  3. Santri's character main the most, resultant of that Islamic boarding school cabin is a. Devout and gets godfearing  to God Swt., with always remembers God; b. Think scientifically; c. Ever be practise its knowledge is usefull for other people;; 4 ) In its life, they that competence ever be cautious, happening fear glosses over that will drag it to harass hell., therefore they do ever try to get hold on God's string Swt which is Al Qur’an.
 Its implication are: 1).Leadership style implement totality is in great need ikhlas and total integrity of chief that, as has already been applied by Prophet Mohammed Saw; 2 ). Methode is totality learning in character education, requiring education intensity that highly, as well as system ” Boarding School ”. Recommendation of this research are: 1)Indonesia need to apply system totality leadership at all life area, if wants to left behind of other state; 2).Methode is totality learning, need to be applied at Indonesian schooled sort, if wants to form the strong character.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar