Minggu, 19 September 2021

Pengurus MUI kota Metro-m ihsan dacholfany


 

ktp m ihsan dacholfany


 

persiapan vaksin di um metro- m ihsan dacholfany dan dekan FT Pak Kemas


 

m ihsan dacholfany, mengisi kuliah tamu di IAIN Palangkaraya


 

memberi tausiyah saat mastama oleh m ihsan dacholfany


 

vidio call dengan ibu m ihsan dacholfany


 

Ruangan Wakil Rektor Universitas Muhammadiyah Metro- Muhammad Ihsan Dacholfany


 

masa taaruf mahasiswa baru 2021 UM Metro - m ihsan dacholfany


 

Senin, 04 Januari 2021

kumpul alumni UKM Malaysia di Jakarta- m ihsan dacholfany



 

MUHAMMADIYAH AWARD 2020 PDM KOTA METRO-M IHSAN DACHOLFANY




 

acara seminar bersama Prof siti fatimah, prof azyumardi azra, prof ismail wekeke dan mahasiswa pasca um metro - m ihsan dacholfany



 

wisuda mahasiswa pasca um metro - m ihsan dacholfany



 

PELATIHAN KHOTIB DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO- M IHSAN DACHOLFANY WR 4










 

m ihsan dacholfany, memberi materi di acara DAD IMM UM METRO







 

m ihsan dacholfany dan 3 pimpinan pondok Gontor , generasi ke 2




 

m ihsan dacholfany dan buah hatinya


 

JAUH SEBELUM BUMI DAN LANGIT DICIPTAKAN, RIZKI BAGI SEMUA UMAT SUDAH ALLAH SWT DITETAPKAN

 JAUH SEBELUM BUMI DAN LANGIT DICIPTAKAN, RIZKI BAGI SEMUA UMAT SUDAH ALLAH SWT DITETAPKAN


ﺑِﺴْﻢِ ﺍﻟﻠَّﻪِِ ﺍﻟﺮَّﺣْﻤَﻦِ ﺍﻟﺮَّﺣِﻴْﻢِ



A. Dalil Rujukan :

 

Untuk itu, jangan lah sekali-kali  risau akan rizki yang bakal kita terima.  Sebagaimana sabda  Rasulullah SAW berikut ini :


كَتَبَ اللَّهُ مَقَادِيرَ الْخَلاَئِقِ قَبْلَ أَنْ يَخْلُقَ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضَ بِخَمْسِينَ أَلْفَ سَنَةٍ


Allah telah mencatat takdir setiap makhluk  50.000 tahun sebelum penciptaan langit dan bumi (HR. Muslim No. 2653, dari ‘Abdullah bin ‘Amr bin Al ‘Ash)


Selanjutnya Rasulullah SAW juga bersabda dalam hadits lain berikut ini : 


إِنَّ أَوَّلَ مَا خَلَقَ اللَّهُ الْقَلَمَ فَقَالَ اكْتُبْ. فَقَالَ مَا أَكْتُبُ قَالَ اكْتُبِ الْقَدَرَ مَا كَانَ وَمَا هُوَ كَائِنٌ إِلَى الأَبَدِ


Sesungguhnya awal yang Allah ciptakan (setelah ‘arsy, air dan angin) adalah qalam (pena), kemudian Allah berfirman : “Tulislah”. Pena berkata :  “Apa yang harus aku tulis”. Allah berfirman :  “Tulislah takdir berbagai kejadian dan yang terjadi selamanya (HR. Tirmidzi No. 2155. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih)


B. Beberapa Pelajaran Yang Terdapat Dalam Hadits Tersebut Di Atas Adalah  :


1. Rezeki Kita Sudah Diatur Oleh Allah SWT :


Alah SWT sudah menentukan berapa banyak rizki yang bakal kita terima. Namun demikian,  kita tetap diwajibkan untuk selalu  berikhtiar. Atas dasar ketentuan itu, maka kita tidak perlu cemas akan rezeki kita.


2.  Kita Sebaiknya Fokus Saja Pada Apa Yang Diperintahkan Allah SWT : 


Sebagaimana Ibnu Qayyim berkata :  Fokuskanlah pikiranmu untuk memikirkan apapun yang diperintahkan Allah kepadamu. Jangan menyibukkannya dengan rezeki yang sudah dijamin untukmu. Karena rezeki dan ajal adalah dua hal yang sudah dijamin, selama masih ada sisa ajal, rezeki pasti datang. Jika Allah SWT dengan hikmahNya berkehendak menutup salah satu jalan rezeki mu, maka Dia pasti dengan rahmatNya akan membukakan  jalan lain yang lebih bermanfaat bagimu.


3.  Perlu Merenungkan Keadaan Janin :


Renungkan lah keadaan janin. Makanan datang kepadanya berupa darah dari satu jalan, yaitu pusar.


Lalu ketika dia keluar dari perut ibunya dan terputus jalan rezeki itu, kemudian  Allah SWT membuka untuknya DUA JALAN REZEKI  yang lain (yakni dua puting susu ibunya), dan Allah SWT mengalirkan untuknya di dua jalan itu; rezeki yang lebih baik dan lebih lezat dari rezeki yang pertama, itulah rezeki susu murni yang lezat.


4. Setelah Masa Menyusu Habis :


Lalu ketika masa menyusu habis, maka terputuslah dua jalan rezeki itu dengan sapihan. Kemudian  Allah SWT membuka EMPAT JALAN REZEKI lain yang lebih sempurna dari yang sebelumnya, yaitu dua makanan dan dua minuman. Dua makanan, yakni : dari hewan dan tumbuh-tumbuhan. Dan dua minuman, yakni : dari  air dan susu serta segala manfaat dan kelezatan yang ditambahkan kepadanya.


5. Setelah Meninggal Dunia :


 Lalu ketika telah meninggal dunia, terputuslah empat jalan rezeki ini.  Namun Allah SWT membuka baginya, jika dia hamba yang beruntung akan mendapatkan DELAPAN JALAN REZEKI,  itulah pintu-pintu surga yang berjumlah delapan, dia boleh masuk surga dari pintu mana saja dia mau. 


6.Allah Selalu Memberikan Rizki Yang Terbaik Bagi UmatNya :


Begitulah Allah SWT.  Dia tidak menghalangi hamba-Nya untuk mendapatkan sesuatu, kecuali Dia berikan sesuatu yang lebih afdhol dan lebih bermanfaat baginya. Dan itu hanya diberikan   kepada umatNya yang beriman (Al Fawaid, hal. 94, terbitan Maktabah Ar Rusyd, tahqiq: Salim bin ‘Ied Al Hilali)


7. Allah SWT Membagikan Rizki Dengan Adil :


Ingatlah, rezeki selain sudah diatur, juga sudah dibagi dengan adil. Ibnu Katsir rahimahullah menjelaskan : Allah memberi rizki pada mereka sesuai dengan pilihan-Nya dan Allah selalu melihat manakah yang maslahat untuk mereka. Allah tentu yang lebih mengetahui manakah yang terbaik untuk mereka. Allah-lah yang memberikan kekayaan bagi mereka yang Dia nilai pantas menerimanya. Dan Allah-lah yang memberikan kefakiran bagi mereka yang Dia nilai pantas menerimanya (Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim, 6: 553). Masihkah kita cemas dengan rezeki kita?


C. Tema Hadits Yang Berkaitan Dengan Al-Qur'an :


Firman Allah SWT Berikut ini :


وَلَوْ بَسَطَ اللَّهُ الرِّزْقَ لِعِبَادِهِ لَبَغَوْا فِي الْأَرْضِ وَلَكِنْ يُنَزِّلُ بِقَدَرٍ مَا يَشَاءُ إِنَّهُ بِعِبَادِهِ خَبِيرٌ بَصِيرٌ


Dan jikalau Allah melapangkan rezki kepada hamba-hamba-Nya tentulah mereka akan melampaui batas di muka bumi, tetapi Allah menurunkan apa yang dikehendaki-Nya dengan ukuran. Sesungguhnya Dia Maha Mengetahui (keadaan) hamba-hamba-Nya lagi Maha Melihat (QS. Asy Syuraa Ayat : 27)


Semoga hidup kita  bermanfaat dan  berkah, Aamiin YRA

 

Aqulu qauli hadza, wa astaghfirullahal Adzim li wa lakum. 


ﺳُﺒْﺤَﺎﻧَﻚَ ﺍﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﻭَﺑِﺤَﻤْﺪِﻙَ ﺃَﺷْﻬَﺪُ ﺃَﻥْ ﻻَ ﺇِﻟﻪَ ﺇِﻻَّ ﺃَﻧْﺖَ ﺃَﺳْﺘَﻐْﻔِﺮُﻙَ ﻭَﺃَﺗُﻮْﺏُ ﺇِﻟَﻴْﻚَ


Subhanaka Allahuma wabihamdika asyhadu alla ilaha illa anta astaghfiruka wa atubu ilaik... 


Maha suci Engkau ya Allah, dan segala puji bagi-Mu. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan melainkan Engkau. aku mohon ampun dan bertaubat kepada-Mu

APAPUN BENTUKNYA, KETETAPAN ALLAH ADALAH YANG TERBAIK BAGI SETIAP MANUSIA

 APAPUN BENTUKNYA, KETETAPAN ALLAH ADALAH YANG TERBAIK BAGI SETIAP MANUSIA (Al Khair Khairutullah)


Pada suatu masa ada seorang Raja yang amat sangat mencintai rakyatnya.


Setiap ada rakyatnya yang mengalami musibah, sang Raja pun  selalu menghiburnya dengan mengatakan AL KHAIR KHAIRUTULLAH. 


Wahai rakyatku : pilihan Allah adalah yang terbaik untuk kita semua. Mendengar kalimat tersebut terlontar dari mulut sang Raja junjunganya, maka lapangan lah hati rakyatnya. 


Hingga pada suatu hari, sang Raja lah yang mendapatkan musibah,  jari tangannya terputus. Lalu dia mengadu kepada salah seorang Menteri kesayangannya dan Menteri tersebut mengatakan kepada Raja, kata-kata yang biasa Raja katakan kepada rakyatnya, yakni AL KHAIR KHAIRUTULLAH, wahai Raja.. pilihan Allah adalah yang terbaik. Mendengar kalimat itu, Raja pun murka dan marah. Raja langsung memenjarakan Menteri tersebut.


Pada suatu hari, Raja bersama pasukannya pergi berburu dan mereka tersesat jauh ke dalam hutan, hingga akhirnya tertangkap oleh sekelompok orang penyembah ruh, satu persatu pasukan Raja disembelih untuk persembahan Dewa nya. Kemudian tiba lah giliran sang Raja, namun tiba-tiba Raja tidak jadi disembelih, karena melihat jari Raja ada yang terputus. Mereka ... para pemuja ruh, beranggapan bahwa Raja adalah seorang yang cacat dan tidak layak untuk dikorbankan. Akhirnya Raja dibebaskan dan selamat kembali ke istananya.


Sesampainya di istana, Raja segera membebaskan Menteri yang ia penjarakan. Lalu berkata kepada Menteri tadi, wahai Menteri .. benar apa yang engkau katakan AL KHAIR KHAIRUTULLAH .. Pilihan Allah adalah yang terbaik. 


Lalu Raja pun menceriterakan tentang apa yang telah terjadi pada diri dan pasukannya. Kemudian Raja bertanya, wahai Menteri : apakah penjara bagimu adalah yang terbaik pilihan Allah ?  Menteri pun menjawab : benar wahai Raja  AL KHAIR KHAIRUTULLAH. Penjaraku ini adalah yang terbaik yang Allah berikan. Lantas Raja bertanya : apa khikmahnya  engkau masuk penjara ?. Kemudian Menteri pun menjawab : Wahai Raja, seandainya saya tidak masuk penjara, tentunya saya akan ikut bersama engkau berburu  dan tentunya saya sudah mati ikut disembelih bersama pasukan mu yang lain.


Namun Allah menyelamatkan saya dengan memasukan saya ke dalam penjara ini. Masyaa Allah


Dari kisah ini, bisa diambil pelajaran betapa Allah sebagai pengatur skenario terbaik dalam setiap sendi kehidupan kita dan selalu memberikan yang terbaik  bagi hamba-hambanya. Tetapi sering kali kita berburuk sangka kepada Allah, bahkan sampai menganggap Allah tidak sayang. Padahal sebelumnya Allah sudah menggambarkan dan memberi pelajaran kepada kita di dalam Al Qur'an Surat Al Baqarah Ayat 216, yakni : 


وَعَسَى أَنْ تَكْرَهُوا شَيْئًا وَهُوَ خَيْرٌ لَكُمْ وَعَسَى أَنْ تُحِبُّوا شَيْئًا وَهُوَ شَرٌّ لَكُمْ وَاللَّهُ يَعْلَمُ وَأَنْتُمْ لَا تَعْلَمُونَ


Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui (QS. Al-Baqarah Ayat :  216).


Selanjutnya Allah juga berfirman sbb :


فَعَسَى أَنْ تَكْرَهُوا شَيْئًا وَيَجْعَلَ اللَّهُ فِيهِ خَيْرًا كَثِيرًا


Mungkin kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak (QS. An-Nisa’ Ayat : 19).


Imam Al Hasan bin Ali bin Abi Thalib, pernah menyatakan : 


Barang siapa yang bersandar kepada baiknya pilihan Allah untuknya, maka dia tidak akan mengangan-angankan sesuatu selain keadaan yang Allah pilihkan untuknya. Inilah sikap ridha terhadap semua ketentuan dan takdir yang telah Allah tetapkan dalam semua keadaan yang telah Allah berlakukan bagi hambanya


Kita sebagai seorang hamba yang beriman sudah sepantasnya lah meyakini dengan sepenuh hati,  bahwa apapun yang Allah pilihkan  untuk kita dan apapun yang kita alami dalam kehidupan hari ini adalah bentuk cinta dan kasih sayang Allah kepada kita.  Jangan lagi kita sibuk mengeluh dengan keadaan yang kita alami, akhirnya kira lupa bersyukur akan nikmat yang telah Allah berikan. Ingat, bahwa dengan bersyukur kita akan ditambah nikmatnya. Sebagaimana Allah berfirnan sbb : 


وَاِذۡ تَاَذَّنَ رَبُّكُمۡ لَٮِٕنۡ شَكَرۡتُمۡ لَاَزِيۡدَنَّـكُمۡ‌ وَلَٮِٕنۡ كَفَرۡتُمۡ اِنَّ عَذَابِىۡ لَشَدِيۡدٌ‏


Jika kalian bersyukur, niscaya Aku tambahkan nikmat-Ku untuk kalian. Namun, jika kalian kufur, sesungguhnya azab-Ku sangat pedih (QS. Ibrahim Ayat : 7).


Untuk itu, yakinlah PILIHAN ALLAH ADALAH YANG TERBAIK BUAT KITA .... AL KHAIR KHAIRUTULLAH, dan jangan lupa  bersyukurlah : NISCAYA  AKAN ALLAH TAMBAH NIKNATNYA ... LAIN SYAKARTUM LAAZIDANAKUM,  in syaa Allah. Aamiin Allahumma Aamiin.

ADA TIGA PERKARA YANG DAPAT MEMBINASAKAN UMAT MANUSIA

 ADA TIGA PERKARA YANG DAPAT MEMBINASAKAN UMAT MANUSIA


A.  Dalil Rujukan  :


Dalam kitabnya yang berjudul "Nashaihul ‘Ibad ,  Syekh Nawawi menjelaskan, Abu Hurairah atau yang bernama asli Abdurrahman ibn Shakhr berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda sbb :


عَنْ عبد الله بْنِ عُمَرَ رضي الله -عنهما- قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم: "ثَلَاثٌ مُهْلِكَاتٌ، وَثَلَاثٌ مُنَجِّيَاتٍ، وَثَلَاثٌ كَفَّارَاتٌ، وَثَلَاثٌ دَرَجَاتٌ، فَأَمَّا الْمُهْلِكَاتُ: فَشُحٌّ مُطَاعٌ، وَهَوًى مُتَّبَعٌ، وَإِعْجَابُ الْمَرْءِ بِنَفْسِهِ، وَأَمَّا الْمُنَجِّيَاتُ: فَالْعَدْلُ فِي الرِّضَى وَالْغَضَبِ، وَالْقَصْدُ فِي الْفَقْرِ وَالْغِنَى، وَخَشْيَةُ اللَّهِ فِي السِّرِّ وَالْعَلَانِيَةِ، وَأَمَّا الْكَفَّارَاتُ: فَانْتِظَارُ الصَلَاةِ بَعْدَ الصَلَاةِ، وَإِسْبَاغُ الْوُضُوءِ فِي السَّبَرَاتِ، وَنَقْلُ الْأَقْدَامِ إِلَى الْجَمَاعَاتِ، وَأَمَّا الدَّرَجَاتُ: فَإِطْعَامُ الطَّعَامِ، وَإِفْشَاءُ السَّلامِ، وَالصَلَاةُ بِاللَّيْلِ وَالنَّاسُ نِيَامٌ"


Ada tiga perkata yang menyelamatkan (penyelamat manusia dari siksa Allah), ada tiga perkara yang dapat membinasakan (mengantarkan manusia pada kebinasaan), ada tiga perkara yang dapat meninggikan derajat (derajat manusia di akhirat), dan ada tiga perkara yang dapat menghapus dosa.


Tiga hal yang dapat menyelamatkan manusia dari siksa Allah itu yang : Pertama adalah takut kepada Allah, baik ketika berada di tempat sepi maupun ketika berada di tempat ramai. Menurut Syekh Nawawi, takwa kepada Allah di tempat sepi adalah paling tingginya derajat. Kedua,  berpola hidup hemat dan sederhana, baik saat tidak berkecukupan maupun saat berkecukupan. Artinya, menurut Syekh Nawawi, sederhana dalam hidup dengan tidak berfoya-foya dan ridha dengan hal itu. Sedangkan perkara yang ketiga, selalu berlaku adi, baik saat rela maupun di saat marah. Arti dari marah dan rela tersebut, menurut Syekh Nawawi, bersikap marah kepada hal yang dimurkai Allah dan bersikap rela dengan apa yang diridhai Allah


Sementara itu, TIGA HAL YANG DAPAT MEMBINASAKAN   adalah sangat kikir, senantiasa menuruti hawa nafsunya, dan membanggakan diri sendiri 


Kemudian, tiga hal yang dapat meninggikan derajat manusia di akhirat, yaitu : membudayakan ucapan salam, suka memberikan makanan kepada tamu dan orang yang lapar, dan sholat malam. Adapun tiga hal yang dapat menghapus dosa, yang pertama adalah menyempurnakan wudhu di pagi hari yang dingin. Kedua, melangkahkan kaki untuk melaksanakan sholat berjamaah. Ketiga, menunggu tibanya waktu sholat yang kedua usai mengerjakan sholat yang pertama, sehingga ada hubungan emosial juga dengan masjid (HR. Thabrani).


B. Sikap Bakhil Yang Dipatuhi :


Pada awalnya seorang Qarun mungkin berpikir bahwa dengan menghitung-hitung harta dan tidak membagikan hartanya dengan siapapun sebagai langkah tepat menuju kebahagiaan.  Namun apa yang terjadi, Qarun justru ditelan bumi, karena kekikirannya.


Tidak sampai pada kekikiran semata, sikap yang demikian juga dapat mengundang datangnya kesombongan. Sebagaimana Allah SWT berfirman di bawah ini :  


قَالَ إِنَّمَآ أُوتِيتُهُ ۥ عَلَىٰ عِلۡمٍ عِندِىٓ‌ۚ أَوَلَمۡ يَعۡلَمۡ أَنَّ ٱللَّهَ قَدۡ أَهۡلَكَ مِن قَبۡلِهِۦ مِنَ ٱلۡقُرُونِ مَنۡ هُوَ أَشَدُّ مِنۡهُ قُوَّةً۬ وَأَڪۡثَرُ جَمۡعً۬ا‌ۚ


Qarun berkata : Sesungguhnya aku hanya diberi harta itu, karena ilmu yang ada padaku”. Dan apakah ia tidak mengetahui, bahwasanya Allah sungguh telah membinasakan umat-umat sebelumnya yang lebih kuat daripadanya, dan lebih banyak mengumpulkan harta ? (QS. Al-Qashshash Ayat : 78).


Oleh karena itu, Allah SWT memerintahkan kepada kita agar gemar bersedekah baik dalam kondisi lapang dan sempit. 


Mungkin pada masa umat Rasulullah SAW,  orang yang kikir tidak dihukum sebagaimana Qarun mengalaminya. Tetapi, ingatlah apa yang Allah SWT jelaskan di dalam Al-Qur’an berikut ini : 


وَلَا يَحۡسَبَنَّ ٱلَّذِينَ يَبۡخَلُونَ بِمَآ ءَاتَٮٰهُمُ ٱللَّهُ مِن فَضۡلِهِۦ هُوَ خَيۡرً۬ا لَّهُم‌ۖ بَلۡ هُوَ شَرٌّ۬ لَّهُمۡ‌ۖ سَيُطَوَّقُونَ مَا بَخِلُواْ بِهِۦ يَوۡمَ ٱلۡقِيَـٰمَةِ‌ۗ


Sekali-kali janganlah orang-orang yang bakhil dengan harta yang Allah berikan kepada mereka dari karuniaNya menyangka, bahwa kebakhilan itu baik bagi mereka. Sebenarnya kebakhilan itu adalah buruk bagi mereka. Harta yang mereka bakhilkan itu akan dikalungkan kelak di lehernya di hari kiamat (QS. Ali Imran Ayat : 180).


Oleh karena itu, ikutilah syariat yang telah Allah SWT  anugerahkan kepada kita dengan mengamalkan segala perintahnya untuk berzakat, sedekah dan membantu sesama.


Rasulullah SAW bersabda : 


عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ آتَاهُ اللَّهُ مَالًا فَلَمْ يُؤَدِّ زَكَاتَهُ مُثِّلَ لَهُ مَالُهُ شُجَاعًا أَقْرَعَ لَهُ زَبِيبَتَانِ يُطَوَّقُهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ يَأْخُذُ بِلِهْزِمَتَيْهِ يَعْنِي بِشِدْقَيْهِ يَقُولُ أَنَا مَالُكَ أَنَا كَنْزُكَ ثُمَّ تَلَا هَذِهِ الْآيَة


َ(وَلَا يَحۡسَبَنَّ ٱلَّذِينَ يَبۡخَلُونَ بِمَآ ءَاتَىٰهُمُ ٱللَّهُ مِن فَضۡلِهِۦ هُوَ خَيۡرٗا لَّهُمۖ بَلۡ هُوَ شَرّٞ لَّهُمۡۖ سَيُطَوَّقُونَ مَا بَخِلُواْ بِهِۦ يَوۡمَ ٱلۡقِيَٰمَةِۗ)


Dari Abu Hurairah berkata; Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassallam bersabda: “Barangsiapa yang diberi harta oleh Allah -Azza wa Jalla-, lalu ia tidak menunaikan zakatnya, maka hartanya akan berubah pada hari Kiamat menjadi seekor ular berkepala putih (kerana banyak racunnya) serta memiliki dua titik hitam di atas matanya atau dua taring, lalu memakan dengan kedua tulang rahangnya (taringnya) pada hari Kiamat, lalu menyatakan, ‘Akulah harta simpananmu, akulah harta simpananmu’.” Kemudian baginda membaca ayat ini :


Dan jangan sekali-kali orang-orang yang bakhil dengan harta benda yang telah dikurniakan Allah kepada mereka dari kemurahanNya, menyangka bahawa keadaan bakhilnya itu baik bagi mereka. Bahkan dia adalah buruk bagi mereka. Mereka akan dikalungkan (disiksa) dileher mereka  apa yang mereka bakhilkan itu pada hari kiamat kelak.”  (QS: Ali Imran: 180)  (HR Bukhari No : 4199)


Oleh karena itu, jauhilah kekikir karena hal itu bukan jalan keselamatan, sebaliknya justru jalan cepat menuju kebinasaan.


C. Hawa Nafsu Yang Diikuti :


Dalam masalah ini, Ali bin Abi Thalib berkata :  Barang siapa yang dikuasai oleh hawa nafsunya, dia telah sesat


Hal inilah yang dialami oleh Qabil (Putra Nabi Adam), yang tega membunuh saudaranya demi mendapatkan pasangan yang diinginkan hatinya, meski itu melanggar syariat yang berlaku kala itu.


Maka hawa nafsu Qabil menjadikannya dia tega  membunuh saudaranya. Maka jadilah dia seorang di antara orang-orang yang merugi. Sebagaimana firman Allah SWT dalam ayat berikut ini : 


فَطَوَّعَتۡ لَهٗ نَفۡسُهٗ قَـتۡلَ اَخِيۡهِ فَقَتَلَهٗ فَاَصۡبَحَ مِنَ الۡخٰسِرِيۡنَ


Maka nafsu (Qabil) mendorongnya untuk membunuh saudaranya, kemudian dia pun (benar-benar) membunuhnya, maka jadilah dia termasuk orang yang rugi (QS. Al-Ma’idah Ayat : 30).


Begitu buruknya mengikuti hawa nafsu, sampai-sampai Allah SWT berfirman bahwa mereka yang terpedaya olehnya dengan menggunakan kalimat telah mengambil hawa nafsu sebagai tuhannya. Seperti yang Allah  SWT firmankan dalam ayat berikut ini :


أَرَءَيۡتَ مَنِ ٱتَّخَذَ إِلَـٰهَهُ ۥ هَوَٮٰهُ أَفَأَنتَ تَكُونُ عَلَيۡهِ وَڪِيلاً


Terangkanlah kepadaku tentang orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhannya.  Maka apakah kamu dapat menjadi pemelihara atasnya ?

(QS. Al-Furqan  Ayat : 43).


D. Bangga Kepada Diri Sendiri (Ujub) :


Sesungguhnya berbangga diri, suka memperlihatkan kelebihan, kepangkatan, status sosial, garis keturunan, keunggulan, kekaguman terhadap diri, mempertontonkan nikmat karena kesombongan, semuanya adalah sifat-sifat tercela yang muncul akibat kelabilan kemanusiaan sekaligus pertanda kekeroposan dan kevakuman kepribadian seseorang. Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT berikut ini  :


إِنَّ اللَّهَ لا يُحِبُّ كُلَّ مُخْتَالٍ فَخُورٍ 


Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi suka membanggakan diri (QS. Luqman Ayat  : 18)


Termasuk kategori berbangga diri ialah suka mempertontonkan perbuatan maksiat, suatu perangai tercela yang membuat penyandangnya terancam Su’ul-Khotimah (kondisi yang buruk ketika tutup usia). Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT berikut ini :


كَلا إِذَا بَلَغَتِ التَّرَاقِيَ ، وَقِيلَ مَنْ رَاقٍ ، وَظَنَّ أَنَّهُ الْفِرَاقُ ، وَالْتَفَّتِ السَّاقُ بِالسَّاقِ ، إِلَى رَبِّكَ يَوْمَئِذٍ الْمَسَاقُ ، فَلا صَدَّقَ وَلا صَلَّى ، وَلَكِنْ كَذَّبَ وَتَوَلَّى ، ثُمَّ ذَهَبَ إِلَى أَهْلِهِ يَتَمَطَّى ، أَوْلَى لَكَ فَأَوْلَى ، ثُمَّ أَوْلَى لَكَ فَأَوْلَى 


Sekali-kali jangan. Apabila nafas telah sampai di kerongkongan, dan dikatakan: “Siapakah yang dapat menyembuhkan?”. Orang itu yakin bahwa sesungguhnya sudah saatnya berpisah (dengan dunia), dan betis kiri dengan betis kanan telah bergandengan erat. Kepada Tuhanmulah pada hari itu penghalauan. Dia (sebelumnya) tidak percaya dan tidak mengerjakan shalat, tetapi selalu mendustakan dan berpaling. Kemudian pergi kepada keluarganya dengan berlagak sombong. Celakalah engkau (hai orang kafir), kemudian celakalah engkau(QS.  Al-Qiyamah Ayat : 26-35)


Selanjutnya  Al-Qur’an menggambarkan keadaan orang-orang yang berbangga dan membusungkan dada dengan nengatakan :  


وَقَالُوا نَحْنُ أَكْثَرُ أَمْوَالا وَأَوْلادًا وَمَا نَحْنُ بِمُعَذَّبِينَ 


Mereka berkata: “Kami lebih banyak memiliki harta dan anak- anak (dari pada kamu)dan kami sekali-kali tidak akan diazab (QS   Saba’ Ayat : 35)


Lalu Allah SWT  menyanggah dengan anggapan, bagwa mereka itu :


لَنْ تُغْنِيَ عَنْهُمْ أَمْوَالُهُمْ وَلا أَوْلادُهُمْ مِنَ اللَّهِ شَيْئًا 


Harta benda dan anak-anak mereka tidak akan dapat menghindarkan mereka sedikit pun dari azab Allah (QS.  Ali Imran Ayat : 116)


Demikuan juga dengan popularitas (ketenaran nama) merupakan penyakit mematikan yang sering diburu oleh kaum pemburunya  fatamorgana meskipun dengan cara-cara yang melanggar agama dan moral. Orang yang mencari ketenaran nama akan menjadi tawanan bagi angan-angannya sendiri karena selalu ingin dilihat oleh para penggemarnya. Berkaitan dengan hal itu,  Rasulullah SAW bersabda sbb :


” مَنْ لَبِسَ ثَوْبَ شُهْرَةٍ أَلْبَسَهُ اللهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ ثَوْبَ مَذَلَّةٍ ” رواه أبو داود وابن ماجة


Barang siapa memakai baju ketenaran /popularitas, maka Allah akan memakaikan kepadanya baju kehinaan kelak di hari kiamat (HR Abu Daud dan Ibnu Majah).

MASJID SEBAGAI PUSAT PERADABAN ISLAM M. Ihsan Dacholfany , Makalah disampaikan pada acara peresmian Masjid SMA Muad , tanggal 22 Des 2020 Korbid Majlis Dikadsmen yag juga Wakil Rektor bidang AIK dan Kerjasama

 

Masjid sebagai tempat peribadatan saja merupakan fenomena yang banyak ditemui sekarang ini. Padahal fungsi Masjid bukan saja sebagai tempat peribadatan semata melainkan untuk melaksanakan taqwa. Taqwa menurut konsep Islam merupakan predikat tertinggi, karena dia merupakan akumulasi dari iman, Islam dan ihsan (Yunahar Ilyas, 2002: 18-20)

Secara bahasa, masjid berarti tempat sujud (Cyril Glasse, 2002: 262). Kata sujud, menurut Quraish Shihab, mengandung beberapa pengertian, misalnya pertama, pengakuan dan penghormatan kepada pihak lain (seperti sujudnya Malaikat kepada Adam seperti disebutkan dalam surat al-Baqarah [2] ayat 30), kedua, kesadaran terhadap kekhilafan serta pengakuan atas kebenaran pihak

Menurut istilah syara’ adalah suatu bangunan yang merupakan tempat ibadah umat Islam, yang biasanya digunakan untuk melaksanakan sholat jamaah (Ensiklopedi  Hukum Islam . 2000; 1119)  Masjid secara peruntukkannya tidak hanya berfungsi ibadah, khususnya shalat dengan segala rangkaiannya. Akan tetapi masjid berfungsi juga sebagai sarana sosial±seperti pendidikan, pengajian dan kegiatan sosial lainnya- dan juga berfungsi politis ± yaitu sebagai pusat pemerintahan, administrasi negara dan tempat berlangsungnya berbagai permusyawaratan bidang politik (Ensiklopedi Hukum Islam, 2000: 1120).


         Di zaman Rasulullah Muhammad SAW, pada saat itu masjid sudah menjadi pusat berbagai  kegiatan umat Islam, selain berguna  tempat pelaksanaan ibadah melaksanakan shalat wajib lima waktu secara berjamaah, masjid juga dijadikan tempat untuk melakukan berbagai bentuk kegiatan  muamalah yang bersifat sosial seperti pembagian zakat, penyembelihan qurban dan lain sebagainya, selain itu Rasulullah juga menjadikan masjid sebagai pusat pendidikan dengan  mengajar murid-muridnya yang sekaligus juga pengikutnya di masjid. Tradisi seperti ini terus berlanjut sampai sekarang. Di masjid Madinah, sesudah shalat Magrib dan sesudah shalat Subuh, selalu kita temui majlis  kecil yang mengkaji Al Qur'an yang dipimpin seorang ustadz atau guru.



         Perguruan tinggi di dunia Islam juga pada awalnya menyatu dengan masjid. Universitas Al Qurawiyyin di Maroko dibangun tahun 859 M, yang bertahan dan terus berkembang sampai sekaran, begitu juga Universitas Al Azhar awal bahkan berada di dekat Pasar Khankhalili yang merupakan pasar terbesar di pusat kota tua Kairo. Setelah berkembang, perguruan tinggi yang sangat terkenal di dunia Islam sampai sekarang ini, kemudian membangun kampusnya di sejumlah tempat di kota Kairo dan banyak kota di Mesir.


          Ketika Rasulullah menjadi kepala negara Madinah, masjid Madinah juga menjadi pusat pemerintahan untuk mengatur negara. Tradisi ini diteruskan oleh   Khalifahu Rasyidin (Abu Bakar, Umar, Usman, dan Ali). Rasulullah juga menggunakan masjid sebagai ruang pertemuan dan tempat untuk memberikan pengarahan, tempat menyelesaikan sengketa atau pengadilan, serta mengatur pertahanan dan keamanan Negara, karena itu pelatihan militer dan pelepasan tentara menuju medan perang juga dilakukan di masjid.


         Setelah Bani Umayyah yang dipimpin oleh Muawiyah bin Abu Sufyan menjadi Khalifah, barulah pusat pemerintahan dipindah dari masjid ke Istana. Muawiyah yang mengendalikan negara dari kota Damaskus, Suriah, tampaknya terinspirasi oleh Bizantium yang menjadi tetangganya. Penguasa Muslim berikutnya sampai sekarang terus mengikuti kebijakan Bani Umayyah yang mengendalikan negara dari Istana. Di banyak negara muslim, masjid sebagai pusat aktifitas ekonomi terus berkembang sampai sekarang. Hal ini terlihat dari lokasi pasar yang selalu berada di dekat masjid, bahkan di banyak bagian masjid dijadikan toko dan lokasi untuk berdagang.


          Di Indonesia, belakangan ini di sejumlah masjid dijadikan Taman Kanak-kanak. Lapangan di depan masjid yang berada di banyak kota, disamping sering dijadikan tempat ibadah seperti shalat I’dul Fitri dan I’dul Adha, serta tabligh akbar, juga bersinergi dengan tradisi setempat, seperti pasar malam yang merupakan kombinasi dari aktifitas ekonomi musiman dengan berbagai bentuk hiburan rakyat. Lapangan di depan masjid juga sering dijadikan tempat berolahraga dan kegiatan semi militer seperti baris -berbaris dan berbagai bentuk seni bela diri.


         Belakangan fungsi masjid seperti di atas hanya tersisa di sejumlah tempat saja, sementara di banyak masjid hanya digunakan untuk shalat saja. kalaupun ada yang juga memanfaatkannya untuk kegiatan yang memberikan manfaat bagi masyarakat di sekitarnya, seperti kegiatan pendidikan, sosial, atau ekonomi, jumlahnya sangatlah terbatas. Dengan demikian kita berharap  kepada semuanya agar masjid tidak hanya digunakan sebagai tempat ibadah saja, akan tetapi perlu diperluas menjadi pusat pengembangan peradaban dan kemajuan Agama Islam seperti Non Muslim yang mejadi Mualaf yang terus kita bina dan bimbing agar ke Islamannya lebih baik dan sempurna, jika boleh masjid juga harus dijadikan pusat pengembangan pendidikan seperti seminar, diskusi dan pusat pemberdayaan ekonomi, serta berbagai macam bentuk muamalah yang terkait kegiatan sosial seprti masjid Jogokarian di Yogyakarta, dsb.

 

        Dengan demikian peran dan fungsi masjid sangat banyak ragamnya, kita berharap masjid  bukan hanya tempat ibadah tetapi juga tempat  pendidikan, sosial, ekonomi,  serta  tempat pembinaan umat dan generasi seterusnya, selain itu kita juga membangun ahklak para pengurus masjid

IMPLEMENTASI SUPERVISI AKADEMIK DALAM MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN DI SMA DAN SMK SE-KECAMATAN ABUNG SEMULI LAMPUNG INDONESIA Nining Surya Ningsih1, M. Ihsan Dacholfany2, Sudirman Aminin3 1Mahasiswa Magister Administrasi Pendidikan UM Metro 2.3Dosen Magister Administrasi Pendidikan UM Metro

 

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh permasalahan kualitas pembelajaran yang merupakan faktor yang sangat penting dalam pendidikan, kualitas pembelajaran sangat dipengaruhi oleh kualitas guru. Untuk meningkatkan kualitas mengajar yang dilakukan oleh guru, dalam penyelenggaraan sistem pendidikan dapat dibantu pencapaian tujuan pembelajaran, melalui supervisi pendidikan. Penelitian dilakukan di di SMA dan SMK se-Kecamatan Abung Semuli, Lampung yang  bertujuan untuk: (1) mendeskripsikan pengetahuan Kepala Sekolah megenai peran sebagai supervisor (2) mengetahui bagaimana Implementasi Supervisi Akademik dalam Meningkatkan Kualitas Pembelajaran guru bahasa indonesia. Penelitian dengan menggunakan pendekatan penelitian kualitatif dengan teori fenomenologi. Subjek penelitian menggunakan teknik purposive sampling sehingga peneliti dapat menggali informasi/data secara lebih mendalam. Prosedur pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara, dan dokumentasi. Kesimpulan penelitian : (1) Kepala SMA dan SMK se-Kecamatan Abung Semuli, Lampung telah memiliki pengetahuan supervisi akademik secara baik dibuktikan dengan telah dilakukannya supervisi disekolah tersebut. (2) Implementasi Supervisi Akademik dalam Meningkatkan Kualitas Pembelajaran guru bahasa indonesia menggunakan teknik individu berupa kunjungan kelas yang diawali membuat program supervisi yang berisi tentang perencanaan, persiapan, pelaksanaan, evaluasi sampai proses tindak lanjut, sehingga peran kepala sekolah menjadi sangat penting sehingga hasil akhirnya akan digunakan sebagai acuan dalam pembagian tugas tehadap Guru Bahasa Indonesia.

Kata Kunci: Implementasi, Supervisi Akademik, Kualitas Pembelajaran

 

A.                              LATAR BELAKANG MASALAH

Permasalahan kualitas pembelajaran merupakan faktor yang sangat penting dalam pendidikan, kualitas pembelajaran sangat dipengaruhi oleh kualitas guru. Untuk meningkatkan kualitas mengajar yang dilakukan oleh guru, dalam penyelenggaraan sistem pendidikan dapat dibantu pencapaian tujuan pembelajaran, melalui supervisi pendidikan. Supervisi akademik adalah serangkaian kegiatan untuk membantu guru untuk mengesplorasi kemampuan yang dimiliki dalam sebuah proses pembelajaran yang akan berakibat meningkatnya kualitas pembelajaran disekolah tersebut. Untuk meningkatkan kualitas pembelajaran sangat dibutuhkan guru-guru yang mampu mengeksploitasi kurikulum menjadi unit pelajaran yang mampu diterapkan setiap kali berada didalam ruang kelas. Kelas sebagai ruang sentral interaksi guru dan siswa haruslah menyenangkan. Sebagai seorang guru tidak butuh kurikulum yang membunuh kreativitas siswa. Guru harus menjadi sosok yang tidak dominan di dalam kelas. Guru bukan orang yang tahu segalanya. Guru juga bukanlah pendidik yang berbasis kunci jawaban, melainkan guru adalah penuntun siswa agar menemukan bidang pelajaran yang paling disukainya.

Kualitas atau mutu pembelajaran ada di tangan guru namun tidak bisa dibangun hanya dengan diskusi tentang teori-teori untuk memajukan pendidikan. Peningkatan mutu pendidikan bukanlah upaya sederhana, melainkan suatu kegiatan dinamis dan penuh tantangan. Pendidikan selalu berubah seiring dengan perubahan jaman, oleh karena itu pendidikan senantiasa memerlukan upaya perbaikan dan peningkatan mutu sejalan dengan semakin tingginya kebutuhan dan tuntutan kehidupan masyarakat (Yunia, 2018:252). Banyak perdebatan tentang kurikulum yang efektif. Namun, terlalu sedikit tindakan untuk membenahi kualitas pembelajaran dan kompetensi guru dalam mendidik. Guru akan sulit menerima perubahan jika kompetensinya rendah. Pendidikan akan semakin berat ke depannya apabila kualitas pembelajarannya masih rendah, oleh karena itu, kompetensi harus ditingkatkan untuk kemajuan kualitas pendidikan Indonesia saat ini dan ke depannya, dalam hal ini guru sebagai ujung tombak dalam penyelenggaraan sistem pendidikan dapat dibantu pertumbuhan dan perkembangan profesinya bagi pencapaian tujuan pembelajaran melalui supervisi pendidikan

SMA dan SMK se-Kecamatan Abung Semuli, Lampung terdiri dari 3 sekolah yaitu SMA Negeri 1 Abung Semuli, SMKS Muhammadiyah Abung Semuli, dan SMKS Bhakti Angkasa 3 Abung Semuli, Lampung dengan total guru keseluruhan 93 guru dan 9 guru Bahasa Indonesia. Sekolah-sekolah tersebut memiliki lokasi yang berdekatan, karena lokasinya yang berdekatan maka sekolah-sekolah tersebut cukup kompetitif dalam meningkatkan kualitas pendidikan disekolah mereka sehingga diminati oleh siswa-siswi dari dalam dan luar wilayah Kecamatan Abung Semuli.  

Berdasarkan survei penelitian yang dilaksanakan pada tanggal 3 September 2019 sampai dengan 4 Juni 2020 di SMA dan SMK se-Kecamatan Abung Semuli, Lampung mengenai supervisi akademik, masih ditemukan beberapa masalah, masih minimnya pengetahuan kepala sekolah tentang supervisi akademik, belum maksimalnya pelaksanaan supervisi akademik, sehingga pembelajaran masih belum berjalan sebagaimana yang diharapkan, masih didapati guru yang datang terlambat, tidak menggunakan perangkat pembelajaran ketika mengajar, hanya memberikan catatan, dan meninggalkan kelas setelah memberikan tugas. Guru terkesan jarang menjelaskan materi pembelajaran, media yang digunakan belum berfariatif, dan semua pembelajaran masih berpusat kepada guru, siswa belum diberikan kesempatan mengeksploitasi sebuah materi pembelajaran, maka penulis akan meneliti tentang Implementasi Supervisi Akademik dalam Meningkatkan Kualitas Pembelajaran di SMA dan SMK se-Kecamatan Abung Semuli Lampung, Indonesia.

 

B.FOKUS PENELITIAN

Berdasarkan latar belakang masalah penelitian, fokus penelitiannya adalah sebagai berikut :

1.      Bagaimanakah Kepala Sekolah membimbing guru Bahasa Indonesia dalam menyusun silabus mata pelajaran berdasarkan standar isi, standar kompetensi, dan kompetensi dasar serta prinsip-prinsip pengembangan KTSP/K13 di SMA dan SMK se-Kecamatan Abung Semuli, Lampung ?

2.      Bagaimanakah Kepala Sekolah membimbing guru Bahasa Indonesia dalam memilih dan menggunakan strategi/metode/teknik pembelajaran di SMA dan SMK se-Kecamatan Abung Semuli, Lampung ?

3.      Bagaimanakah Kepala Sekolah membimbing guru Bahasa Indonesia dalam menyusun rencana pelaksanaan pelajaran mata pelajaran Bahasa Indonesia di SMA dan SMK se-Kecamatan Abung Semuli, Lampung ?

C. LANDASAN TEORI

a.      Pengertian Supervisi Akademik Kepala Sekolah  dan Fungsinya

Menurut Rubiah, dkk (2016: 207) menerangkan bahwa Supervisi merupakan salah satu bagian proses atau kegiatan dari fungsi pengawasan dan pengendalian (controlling). Seiring dengan perkembangan dan paradigma kegiatan supervisi adalah kegiatan-kegiatan yang terencana seorang manajer melalui aktivitas bimbingan, pengarahan, observasi, motivasi dan evaluasi pada stafnya dalam melaksanakan kegiatan atau tugas sehari-hari

Menurut  Suhardan (2010:55), supervisor memiliki empat fungsi yaitu: 1. merupakan fungsi pengawasan umum terhadap kualitas kinerja guru dalam pembelajaran peserta didiknya, 2.membantu guru untuk dapat memahami peserta didik bermasalah yang perlu mendapat bantuan dalam memecahkan belajarnya, 3. menyediakan informasi baru yang relevan dengan tugas dan kebutuhan baru yang harus dilaksanakan guru kemudian menyampaikan dalam pembinaan, 4.Sebagai konsultan ia harus tampil dalam membantu memecahkan berbagai macam kesulitan yang dihadapi oleh guru dalam menjalankan tugas utamanya.

 

b.      Kualitas Pembelajaran

Adapun Faktor yang mempengaruhi kualitas menurut  Yunia Sari, dkk (2018: 252) bahwa  Kualitas atau Mutu pendidikan tercapai apabila input, proses, output, guru, sarana dan prasarana serta biaya pada seluruh komponen tersebut memenuhi syarat tertentu. Dengan demikian kualitas semua komponen yang dalam sistem pendidikan artinya efektifitas sekolah tidak hanya dinilai dari hasil semata, tetapi sinergitas berbagai komponen dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan dengan berkualitas maka usaha usaha untuk peningkatan kualitas pendidikan melalui beberapa cara seperti: Meningkatkan ukuran prestasi akademi melalui ujian nasional atau ujian daerah yang menyangkut kompetensi dan pengetahuan, memperbaiki tes bakat, sertifikasi kompetensi, dan profil portofolio.

Keberhasilan belajar secara keseluruhan sangat tergantung pada keberhasilan guru merancang materi pembelajaran. Materi pembelajaran pada hakekatnya merupakan bagian tak terpisahkan dari Silabus, yakni perencanaan, prediksi dan proyeksi tentang apa yang akan dilakukan pada saat Kegiatan Pembelajaran, Sukandi (dalam Rahmat, 2011:20).

c.       Proses Belajar dan Pembelajaran 

Peningkatan kualitas pembelajaran merupakan konsekuensi logis dari perkembangan iptek yang sangat pesat. Perkembangan iptek mengharuskan penyesuaian diri dan peningkatan proses secara berkelanjutan dan terus menerus. Proses pendidikan menunjukan aktivitas dalam bentuk tindakan yang aktif melalui interaksi yang dinamis dan dilakukan secara sadar dalam mencapai tujuan yang diinginkan. Sinta Oktaviant (2019: 58). Hal ini diikuti dengan perlunya mengadakan pemukhtahiran strategi dan konsep-konsep pembelajaran untuk meningkatkan kuaitas pembelajaran itu sendiri. Pembelajaran adalah suatu kegiatan yang dilakukan oeh guru sedemikian rupa, sehingga tingkah laku siswa berubah ke arah yang lebih baik (Darsono dkk, 2000:24).

d.      Tujuan Belajar dan Pembelajaran 

Secara umum tujuan belajar yang dicapai melalui kegiatan instruksiona biasanya berbentuk pengetahuan dan keterampilan (instruksional effects). Tujuan lainnya disebut hasil sampingan (nurturent effects), biasanya berbentuk cara berpikir kritis, sikap terbuka, demokratis, dan sebagainya. Jadi dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa tujuan belajar yaitu untuk mendapatkan pengetahuan, keterampilan, dan pembentukan sikap atau tingkah laku. Dari ketiga tujuan tersebut, pada prinsipnya merupakan perubahan tingkah laku setelah melakukan belajar. Perubahan tersebut mencakup 3 aspek, yaitu kognitif, efektif, dan pisikomotorik (Darsono, 2005: 32)

e.       Hasil Belajar dan Pembelajaran

Di dalam pendidikan, hasil belajar merupakan faktor yang amat penting untuk diperhatikan oleh setiap guru, karena hasil belajar yang tercapai siswa, menunjukkan seberapa jauh siswa telah menguasai materi dan mencerminkan pula berhasil tidaknya guru dalam mengajar. tingkat keberhasilan seseorang atau kelompok dalam melaksanakan sebuah tugas yang sesuai dengan tanggung jawab dan wewenangnya berdasarkan standar kinerja yang telah ditetapkan selama periode tertentu dalam kerangka mencapai tujuan organisasi (Sinta Oktaviani 2019:63). Dengan demikian  untuk mengetahui hasil belajar siswa, maka setiap proses perlu diadakan evaluasi. Prestasi adalah tingkatan-tingkatan sejauh mana mahasiswa telah mendapat tujuan yang ditetapkan. (Arikunto, 2006: 226).

Horward Kingsley dalam bukunya Sudjana (2009: 22) membagi 3 macam hasil belajar yaitu: “(a) keterampilan dan kebiasaan, (b) pengetahuan dan pengertian, dan (c) sikap dan cita-cita, yang masing-masing jenis dapat diisi dengan bahan yang ada pada kurikulum”.  

 

D.  KERANGKA PIKIR

PROSES

1.     Supervisi Akademik

2.     Strategi peningkatan kualitas pembelajaran

3.     Prinsip-prinsip

 

 

 

 
Kerangka pikir dalam penelitian ini dapat digambarkan dalam bagan sebagai berikut:

INPUT

-   Kepala Sekolah

-  Guru/staf

 

 

 

 

 

 

 
 

 

 


Gambar 1. Kerangka Pikir Penelitian

Kerangka pikir ini menggambarkan proses berlangsungnya kegiatan implementasi supervisi pendidikan dalam meningkatkan kualitas pembelajaran di SMA dan SMK se-Kecamatan Abung Semuli. Input dari proses penelitian ini adalah kepala sekolah, guru/staf serta peserta didik. Kemudian prosesnya terdiri dari Supervisi akademik, Strategi Peningkatan kualitas pembelajaran, Prinsip-prinsip sekolah, Kemudian outputnya adalah pembelajaran yang ideal.

 

E. METODE PENELITIAN

a.   Pendekatan dan Jenis Penelitian

 Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif merupakan sebuah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskritif berbentuk tulisan tentang orang atau kata-kata orang dan perilakunya yang nampak atau kelihatan. Metode kualitatif sering disebut penelitian naturalistik karena penelitiannya dilakukan pada kondisi yang alami (natural setting). Pendekatan kualitatif memandang realita sosial sebagai sesuatu yang utuh/holistik, kompleks, dinamis, penuh makna dan hubungan yang bersifat interaktif (reciprocal). 

Dalam penelitian ini diperlukan pengamatan yang mendalam dan menyeluruh, data yang diungkap bukan berupa angka-angka melainkan berupa kata-kata dan dokumen. Penelitian ini dimaksudkan untuk dapat mengungkap fenomena yang ada dan peneliti akan berupaya menemukan peristiwa-peristiwa yang dapat dipahami peneliti, berbagai pendapat dan isu yang ada, dan fenomena-fenomena yang nampak pada obyek penelitian, oleh karena itu dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan teori fenomenologi.

 

b.     Data, Sumber, Prosedur Pengumpula, analisis Data Penelitian

Sumber data penelitian meliputi data primer (informan) dan data sekunder (bukan manusia). Sumber data primer yang dibutuhkan diantaranya kepala sekolah, guru,dan siswa. Adapun Prosedur pengumpulan data penelitian yang dilakukan dalam penilitian ini adalah dengan “wawancara, observasi, dan dokumentasi” , sedangkan Analisis data penelitian yang digunakan adalah model Spradley (Etnografi) yaitu  analisis data yang dikumpulkan dari observasi partisipan untuk menemukan pertanyaan. Menurut Spradley dalam Emzir (2010: 209) analisis data dengan model analisis Spradley mencakup empat kegiatan analisis yaitu: (1) analisis domain, (2) analisis taksonomi, (3) analisis komponen dan (4) analisis budaya.

c.    Pengecekan Keabsahan Temuan dan Tahap- Tahap Penelitian

Pengecekan keabsahan temuan adalah bagian utama dalam penelitian kualitatif yaitu “untuk mengetahui dan mengecek kebenaran data yang diperoleh maka dilakukan pengecekan kredibilitas data dengan triangulasi”. Adapung Tahapan penelitian yang peneliti laksanakan atas empat tahap yaitu: Tahap pra lapangan, Tahap pekerjaan lapangan, Tahap analisis data, Tahap pelaporan.

 

  F.    HASIL DAN PEMBAHASAN

Dalam pembahasan ini, disajikan temuan-temuan di lapangan dan analisa secara komprehensif yang didasarkan pada teori-teori sebagai analisis atas fokus penelitian, Dalam pembahasan penelitian ini ada 4 fokus utama yang ditampilkan yaitu: (1) Kepala Sekolah membimbing guru Bahasa Indonesia dalam menyusun silabus mata pelajaran berdasarkan standar isi, standar kompetensi, dan kompetensi dasar serta prinsip-prinsip pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) /Kurikulum tahun 2013 (K13), (2) Kepala Sekolah membimbing guru Bahasa Indonesia dalam memilih dan menggunakan strategi/metode/teknik pembelajaran, (3) Kepala Sekolah membimbing guru Bahasa Indonesia dalam menyusun rencana pelaksanaan pelajaran mata pelajaran Bahasa Indonesia, (4) Kepala Sekolah membimbing guru Bahasa Indonesia dalam mengelola, merawat, mengembangkan, dan menggunakan media atau Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) , (5) Implementasi supervisi akademik dalam meningkatkan kualitas pembelajaran di SMA dan SMK se-Kecamatan Abung Semuli, Lampung..

Analisis Data Pembahasan tentang kompetensi supervisi akademik yang diterapkan oleh kepala sekolah dalam meningkatkan kualitas pembelajaran di SMA dan SMK se-Kecamatan Abung Semuli, Lampung adalah sebagai berikut:

1.        Kepala Sekolah membimbing guru Bahasa Indonesia dalam menyusun silabus mata pelajaran berdasarkan standar isi, standar kompetensi, dan kompetensi dasar serta prinsip-prinsip pengembangan KTSP/K13

Langkah pengembangan silabus adalah sebagai berikut:

a.    Pengembangan materi ajar yang dilakukan guru.

Pada pelaksanaan supervisi akademik disusun pada awal tahun ajaran baru. Materi ajar berfungsi untuk membantu pelaksanaan belajar mengajar, dan dapat diajukan sebagai karya yang dinilai untuk menambah angka kredit Guru untuk keperluan kenaikan pangkat, selanjutnya akan menambah penghasilan Guru apabila karangannya diterbitkan, oleh karena itu, Guru Bahasa Indonesia harus menyiapkan terlebih dahulu materi ajar yang akan mereka sampaikan ketika pembelajaran. Guru tidak boleh hanya mengambil materi ajar dari satu sumber saja, Guru harus bisa mengembangkan materi ajar yang mereka akan sampaikan. Guru Bahasa Indonesia memiliki materi ajar yang telah disesuaikan dengan lingkungan tempat anak belajar jadi tidak melulu mengambil dari satu sumber dari buku saja, materi ajar juga telah disesuaikan dengan karakter anak dan lingkungan.

b.      Pengembangan Standar Kompetensi.

Pada setiap mata pelajaran, standar kompetensi sudah ditentukan oleh para pengembang kurikulum, yang dapat kita lihat dari standar isi. Jika sekolah memandang perlu mengembangkan mata pelajaran tertentu misalnya pengembangan kurikulum muatan local, maka perlu dirumuskan standar kompetensinya sesuai dengan nama mata pelajaran. Pengembangan Standar Kompetensi yang dilakukan di SMA dan SMK se-Kecamatan Abung Semuli, Lampung. SMA Negeri 1 Abung Semuli, Lampung dan SMK Muhammadiyah Abung Semuli, Lampung masih mengadakan pengembangan terhadap Standar isi yang telah dibuat oleh TIM pengembang disesuaikan dengan lingkungan, namun di SMK Bhakti Angkasa 3 Abung Semuli, Lampung mereka tidak mengembangkannya lagi hanya memakai yang sudah dikembangkan oleh TIM pengembang berdasarkan Standar Isi.

c.       Pengembangan Kompetensi Dasar (KD) .

Kompetensi Dasar adalah pengetahuan, keterampilan dan sikap minimal yang harus dicapai oleh siswa untuk menunjukkan bahwa siswa telah menguasai standar kompetensi yang telah ditetapkan, oleh karena itu maka kompetensi dasar merupakan penjabaran dari standar kompetensi. Kompetensi Dasar dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik peserta didik, kemampuan awal, serta ciri-ciri dari suatu mata pelajaran. Dengan kata lain peserta didik diharapkan mampu menerapkan pengetahuan dan keterampilan yang dimilikinya sesuai dengan standar yang ditetapkan, maka guru Bahasa Indonesia di SMA dan SMK se-Kecamatan Abung Semuli, Lampung melakukan pengembangan Kompetensi Dasar (KD).

d.      Pengembangan Indikator yang dilakukan Guru .

Guru Bahasa Indonesia telah melakukan pengembagan Indikator. Indikator adalah penanda pencapaian KD yang ditandai dengan adanya perubahan perilaku yang dapat diukur yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Indikator dikembangkan sesuai dengan karakteristik peserta didik, mata pelajaran, satuan pendidikan, potensi daerah dan dirumuskan dalam kata kerja operasional yang terukur dan dapat diobservasi. Pengembangan Indikator yang dilakukan oleh Guru Bahasa Indonesia.

 

2.    Kepala Sekolah membimbing guru Bahasa Indonesia dalam memilih dan menggunakan strategi/metode/teknik pembelajaran.

Dalam menggunakan strategi/metode/teknik hal yang harus dibimbing oleh kepala sekolah adalah mengenai pengembangan metode penggunaan media pembelajaran dan menyajikan bahan ajar seperti berikut ini:

a.         Pengembangan metode penggunaan media pembelajaran sebagai contoh dalam proses pembelajaran, hal yang harus diperhatikan ketika penyampaian materi / informasi berlangsung adalah keluasan, kedalaman dari materi pelajaran, selain itu juga waktu yang diperlukan untuk mengajarkan materi tersebut, dan kondisi yang tersedia di sekolah sehingga media menjadi efektif digunakan dalam proses pembelajaran. Kepala Sekolah harus ikut berperan dalam mengembangan metode penggunaan media pembelajaran yang dilakukan oleh guru Bahasa Indonesia dan Kepala Sekolah berperan aktif dalam pengembangan metode penggunaan media pembelajaran,

b.      Penyajian bahan ajar yang dilakukan guru Bahasa Indonesia

Dengan cara disusun dengan dibimbing oleh kepala sekolah, bahan ajar disusun secara sistematis agar memudahkan siswa dapat belajar secara mandiri dan dirancang sesuai kurikulum yang berlaku. Peran seorang guru dalam merancang ataupun menyusun bahan ajar sangatlah menentukan keberhasilan proses belajar dan pembelajaran karena Bahan ajar merupakan seperangkat sarana atau alat pembelajaran yang berisikan materi pembelajaran, metode, batasan-batasan, dan cara mengevaluasi yang didesain secara sistematis dan menarik dalam rangka mencapai tujuan yang diharapkan, yaitu mencapai kompetensi atau subkompetensi dengan segala kompleksitasnya

 

3.    Penyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) mata pelajaran Bahasa Indonesia dibuat oleh guru untuk membantunya dalam mengajar agar sesuai dengan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar pada hari tersebut. RPP berisi pengaturan yang berkenaan dengan perkiraan atau proyeksi tentang apa yang akan dilakukan pada saat kegiatan belajar mengajar berlangsung, kemungkinan pelaksanaan pembelajaran sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah direncanakan ataupun tidak karena proses pembelajaran bersifat situasional,

a.       Penulisan Indikator pencapaian kompetensi pada RPP mata pelajaran Bahasa Indonesia yang telah disusun secara benar yaitu dengan membuat Indikator sesuai cakupan sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Indikator yang dikembangkan telah sesuai dengan karakteristik peserta didik, mata pelajaran, satuan pendidikan, potensi daerah dan dirumuskan dalam kata kerja operasional yang terukur dan/atau dapat diobservasi. Dengan adanya pengembangan indikator yang tepat dapat memudahkan guru Bahasa untuk mengembangkan materi pembelajaran, mendesain kegiatan pembelajaran, mengembangkan bahan ajar, dan merancang dan melaksanakan penilaian hasil belajar. Indikator merupakan penanda pencapaian Kompetensi Dasar yang ditandai oleh perubahan perilaku yang dapat diukur yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Indikator dikembangkan sesuai dengan karakteristik peserta didik, mata pelajaran, satuan pendidikan, potensi daerah dan dirumuskan dalam kata kerja operasional yang terukur dan/atau dapat diobservasi.

b.      Perumusan tujuan pembelajaran di dalam RPP mata pelajaran Bahasa Indonesia telah membuat tujuan pembelajaran. Tujuan pembelajaran yang baik adalah yang terukur dan operasional mengandung satu perilaku peserta didik yang akan diukur bukan dua atau lebih perilaku yang diukur. Terkadang masih ada rumusan tujuan pembelajaran yang mengandung lebih dari satu tingkah laku dari peserta didik yang akan diukur. untuk memudahkan perumusan tujuan yang diharapkan sebaiknya berpedoman pada rumus ABCD yaitu audience, behaviour, conditioning, degree. Dengan tujuan yang jelas dan operasional akan menjadikan guru maupun peserta didik memiliki kejelasan apa yang harus dicapai dan apa yang harus dilakukan untuk menyapainkan materi yang seperti apa yang akan disiapkan seorang guru serta bagaimana menyampaikannya akan tergambar jelas dalam tujuan yang spesifik tersebut

c.       Penentukan alokasi waktu di setiap RPP mata pelajaran Bahasa Indonesia

di tentukan sesuai dengan kebutuhan kebutuhan materi ajar yang tertera pada silabus pembelajaran. Menghitung Alokasi Waktu menjadi salah satu tahap awal dalam penyusunan Perangkat Pembelajaran oleh Guru. Dengan dasar Kalender Pendidikan kita akan mengetahui berapa Alokasi Waktu yang tersedia untuk kita dalam mengaplikasikan Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD) yang diberikan pemerintah melalui kegiatan belajar mengajar yang kita laksanakan, jika kita melihat Silabus, Prota dan Prosem, semuanya mengandung Alokasi Waktu pada setiap KI dan KD yang kita jabarkan. Jadi dengan kata lain, Sebelum menyusun Silabus, Prota, Promes dan RPP, kita harus menentukan Alokasi Waktu tersebih dahulu berdasarkan Kalender Pendidikan Tahun Pelajaran yang akan dijalani.

d.      Perumusan kegiatan pembelajaran pada RPP mata pelajaran Bahasa Indonesia merupakan implementasi dari RPP, meliputi kegiatan pendahuluan, inti dan penutup. Dalam pelaksanaan pembelajaran di kelas, guru wajib untuk menerapkan pembelajaran yang awali dengan kegiatan pendahuluan, inti dan kegiatan penutup, hal ini dilakukan agar proses pembelajaran berjalan baik dan sesuai dengan rencana pembelajaran. Seperti yang telah dilaksanakan oleh guru Bahasa Indonesia melaksanakan kegiatan pembelajaran dalam tiga langkah yaitu kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. Kegiatan pendahuluan mencakup menyiapkan peserta didik mengikuti proses pembelajaran, memberi motivasi belajar peserta didik Mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari, menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan dicapai, serta menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian kegiatan sesuai silabus. Kegiatan inti menggunakan model pembelajaran, metode pembelajaran, media pembelajaran, dan sumber belajar yang disesuaikan dengan karakteristik peserta didik dan mata pelajaran, sedangkan dalam kegiatan penutup, guru bersama peserta didik baik secara individual maupun kelompok melakukan refleksi pembelajaran pada hari itu.

 

4.        Kepala Sekolah membimbing guru Bahasa Indonesia dalam mengelola, merawat, mengembangkan, dan menggunakan media/TIK;.seperti Ms.Word, Ms Exel, dan power point dapat memudahkan guru menyiapkan media pembelajaran maupun perangkat pembelajaran seperti RPP, bahan/materi ajar, lembar kerja siswa, maupun soal evaluasi, serta memudahkan para guru dalam meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas, oleh karena itu guru dituntut untuk dapat menggunakan TIK, agar guru dapat mengelola, merawat, mengembangkan, dan menggunakan media/TIK dengan baik diperlukanlah bimbingan dari Kepala Sekolah selaku pemimpin.

 Berdasarkan penelitian di SMA dan SMK se-Kecamatan Abung Semuli, Lampung diperoleh temuan data sebagai berikut:

a.       Kepala Sekolah membimbing guru Bahasa Indonesia dalam mengelola dalammeningkatkan pengajaran dan pembelajaran yang dinamis, interaktif, fleksibel, dan konten menarik. TIK memberikan kesempatan nyata untuk instruksi individual. Selain itu, informasi dan teknologi komunikasi memiliki potensi untuk mempercepat, memperkaya, dan memperdalam keterampilan, untuk memotivasi dan melibatkan para siswa dalam belajar, untuk membantu menceritakan pengalaman sekolah untuk praktek kerja, untuk membantu menciptakan kelayakan ekonomi bagi pekerja besok, memberikan kontribusi untuk perubahan  di sekolah; untuk memperkuat mengajar, dan untuk memberikan kesempatan bagi hubungan antara sekolah dan dunia, oleh karena itu, Kepala Sekolah perlu membimbing guru Bahasa Indonesia dalam mengelola TIK karena TIK saat ini sangat erat dengan dunia pendidikan.

b.      Kepala Sekolah membimbing guru Bahasa Indonesia dalam merawat TIK

Pembelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi akan memberikan motivasi dan kesenangan kepada siswa supaya siswa lebih mudah belajar dan bekerja secara mandiri. Dengan demikian, sangat penting Kepala Sekolah membimbing guru Bahasa Indonesia dalam merawat TIK. Untuk merawat alat TIK Kepala Sekolah menyediakan ruangan khusus dan lemari-lemari khusus sebagai tempat penyimpanan, kemudian menunjuk salah satu guru sebagai penanggung jawab membantu guru untuk merawat alat TIK. Alat-alat TIK di sekolah perlu dirawat agar dapat digunakan dalam jangka panjang, kepala sekolah, guru, dan siswa harus bekerja sama dalam merawat alat TIK tersebut. Karena, pada saat ini alat TIK benar-benar menjadi bagian dari pembelajaran, untuk menciptakan pembelajaran yang inovatif dan menarik.

c.   Kepala Sekolah membimbing guru Bahasa Indonesia agar kemampuannya meningkat dalam menggunakan media TIK yang sangat berperan dalam dunia pendidikan salah satunya adalah dapat membuat perpustakaan online (Digital Library), buku sekolah elektronik (e-book), ataupun kelas online (e-learning). Maka sangat diperlukan sekali bimbingan Kepala Sekolah agar guru Bahasa Indonesia dapat meningkatkan kemampuannya dalam menggunakan media TIK. Kepala Sekolah telah mengadakan pelatihan TIK sebagai upaya meningkatkan kemampuan guru dalam menggunakan media TIK. Selain itu Kepala Sekolah selalu membimbing guru untuk saling membantu jika mengalami kesulitan dalam menggunakan Media TIK.

5.        Implementasi supervisi akademik dalam meningkatkan kualitas pembelajaran.

Pelaksanakan supervisi akademik merupakan bentuk penilaian dalam meningkatkan kualitas pembelajaran yang dituangkan dalam bentuk lembaran-lembaran instrumen supervisi akademik. Instrumen supervisi akademik yang berupa lembaran-lembaran berisi berbagai pertanyaan yang terkait dengan administrasi pembelajaran tersebut kemudian diisi dengan cara mencentang pada kolom yang sudah ditentukan. Selain berisi berbagai pertanyaan yang diisikan pada kolom tersendiri. Setelah supervisor selesai mengisi dan menuliskan temuan- temuan tersebut kemudian hasilnya di jumlah agar diketahui berapa persen tingkat keberhasilan yang dilakukan.Dalam hal ini supervisi akademik terhadap guru dibuktikan dengan adanya lembar observasi supervisi akademik. Program Supervisi Akademik yang dilakukan adalah sebagai berikut: Pembinaan 1 bulan sekali oleh pengawas mata pelajaran, Pembinaan kedalam kelas 1 tahun sekali, Supervisi tidak terjadwal/insendental, Supervisi kelompok (rapat rumpun per mata pelajaran), Evaluasi diri setiap akhir semester, Mengirim guru untuk mengikuti program pelatihan, Studi lanjut atau penyesuaian.

Memperhatikan temuan pelasanaan kunjungan kelas dapat dikemukakan bahwa kunjungan kelas atau supervisi kelas dilakukan minimal 1 tahun sekali, dengan kepala sekolah sebagai supervisor atau dibantu oleh guru-guru senior yang dipercaya oleh kepala sekolah untuk menjadi supervisor karena mengingat banyaknya dewan guru yang harus disupervisi. Selain supervisi yang terjadwal adapula supervisi yang tidak terjadwal, hal ini dilakukan karena kepala sekolah menginginkan setiap guru bisa selalu berinovatif dalam pembelajaran tidak hanya dipersiapkan ketika adanya jadwal supervisi saja, agar setiap siswa dapat mendapatkan pembelajaran yang berkualitas setiap harinya.

Setelah dilaksanakan supervisi memang terlihat jelas perbedaan kualitas hasil pembelajaran bagi guru yang disupervisi oleh kepala sekolah dengan guru yang tidak disupervisi oleh kepala sekolah, berdasarkan temuan yang didapatkan dalam proses penelitian ddapatkan  guru yang disupervisi akan lebih tertib dalam administrasi pembelajaran, lebih disiplin, dan lebih bervariatif dalam menggunakan metode pembelajaran, sehingga akan lebih meningkatkan minat siswa dalam belajar.

Guru yang tidak pernah mengalami supervisi biasanya akan lebih santai dalam menyiapkkan administrasi pembelajaran, mereka akan mulai menyiapkan administrasi apabila akan ada pengawas atau pada saat akan diadakannya proses akreditasi. Ditemukan guru-guru yang bahkan masih kebingungan dalam menyiapkan perangkat pembelajaran yang benar walaupun sudah bertahun-tahun menjadi guru. Kurang variatifnya metode pembelajaran yang digunakan, masih menggunakan metode mencatat, sehingga kurang menari kminat siswa dalam belajar.

Supervisi pendidikan merupakan salah satu langkah mencetak guru-guru profesional, oleh karenanya kepala harus melakukan supervisi terhadap dewan gurunya minimal 1 kali dalam setahun, sehingga kualitas pembelajaran disekolah tersebut selalu meningkat dengan guru-guru yang berkualitas.

Implementasi Supervisi Akademik dalam Meningkatkan Kualitas Pembelajaran maka Kepala sekolah menggunakan cara tersendiri dalam melakukan supervisi akademik dengan tetap memperhatikan standar proses sesuai standar penilaian, sedangkan pada guru Bahasa Indonesia lebih ditekankan pada materi pelajaran Bahasa Indonesianya sehingga berbeda dengan mata pelajaran umum. Kepala sekolah masuk sendiri ke dalam kelas dan melakukan mikro teaching minimal satu jam mata pelajaran terhadap guru yang ditunjuk, sehingga ketika nantinya mendelegasikan terhadap guru untuk melakukan supervisi kelas dan ditemui temuan-temuan maka kepala sekolah tidak lagi menyalahi prosedur supervisi dikarenakan juga ditemui perbedaan di dalam kelas dalam melakukan pembelajaran karena guru Bahasa Indonesia memiliki pemahaman yang berbeda, hal ini dibuktikan dengan hasil pelaksanaan penilaian guru Bahasa Indonesia di kelas berupa lembar supervisi yang berbeda-beda dalam hasil supervisinya. Sebelum dilaksanakan proses pelaksanaan supervisi akademik oleh kepala sekolah dilakukan sosialisasi semua program kepala sekolah terlebih dahulu terhadap semua warga sekolah secara berkala termasuk program supervisi terhadap guru Bahasa Indonesia dengan maksud agar guru Bahasa Indonesia melakukan persiapan dan mengetahui bahwa suatu saat akan dilakukan pemantauan sehingga dari pihak sekolah bisa mengetahui apa yang dibutuhkan guru-guru agar pembelajaran dapat berjalan sebagimana mestinya.

 

SIMPULAN .

Berdasarkan fokus penelitian dan pembahasan tentang  Kepala Sekolah di SMA dan SMK se-Kecamatan Abung Semuli, Lampung, Indonesia didapatkan simpulan sebagai berikut:

1.         Telah memberikan bimbingan kepada guru Bahasa Indonesia dalam menyusun silabus mata pelajaran berdasarkan standar isi, standar kompetensi, dan kompetensi dasar serta prinsip-prinsip pengembangan KTSP/K13.

2.         Telah  membimbing guru Bahasa Indonesia dalam memilih dan menggunakan strategi/metode/teknik pembelajaran

3.         Telah  membimbing guru Bahasa Indonesia dalam menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) mata pelajaran Bahasa Indonesia.

4.         Telah membimbing guru Bahasa Indonesia dalam mengelola, merawat, mengembangkan, dan menggunakan media.

5.         Telah mengimplementasi supervisi akademik terhadap guru Bahasa Indonesia, dibuktikan dengan adanya pembinaan 1 bulan sekali oleh pengawas mata pelajaran, pembinaan kedalam kelas 1 tahun sekali, supervisi tidak terjadwal/insendental, Supervisi kelompok (rapat rumpun per mata pelajaran), evaluasi diri setiap akhir semester dan mengirim guru untuk mengikuti program pelatihan, studi lanjut atau penyesuaian untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.

 

 

 

 

 

 

 

 

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian (Suatu Pendekatan Praktek). Jakarta. Rineka Cipta.

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian. Jakarta. Bina Aksara.

 

Astuti , Rubiyah dan Dacholfany M. Ihsan, 2016 , Pengaruh Supervisi Pengawas Sekolah Dan Kepemimpinan Kepala Sekolah Terhadap Kinerja Guru Smp Di Kota Metro Lampung, Jurnal Lentera LPPM, Universitas Muhammadiyah Metro, Vol.1 No.2 Desember .

 

Budiono, 1994. Manajemen Pembelajaran. Jakarta: Erekha Cipta.

Direktorat Tenaga Kependidikan ,2009 , Jakarta.

 

Mukhtar dan Iskandar. 2013. Orentasi Baru Supervisi Pendidikan. Jakarta.Gaung Persada Press Group.

 

Nining Surya Ningsih, M. Ihsan Dacholfany, Sudirman Aminin, 2018, Implementasi Supervisi Akademik Dalam Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Di SMA Dan Smk Se-Kecamatan  Abung Semuli Lampung Indonesia, Jurnal Lentera Pendidikan Pusat Penelitian LPPM UM METRO Vol. 3. No. 2, Desember 2018

 

Sallis, E. 2007. Total Quality Management in Education. Alih Bahasa: Ahmad Ali Riyadi dan Fahrorrozi. Yogyakarta: IRCISoD

 

Sinta Oktavianti , M. Ihsan Dacholfany, Agus Sutanto, 2019,  Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah Dan Perilaku Kewarganegaraan Organisasi Terhadap Kinerja Guru Di Smp Se-Kecamatan Purbolinggo Kabupaten Lampung Timur , Jurnal Lentera Pendidikan Pusat Penelitian LPPM UM METRO Vol. 4. No. 2 Desember 2019.

 

Sugiyono, 2009.Metode Penelitian kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung.Alfabeta.

Suhardan, Dadang. 2010: 55). Program Layanan Supervisi Peningkatan Mutu.Jakarta.BalaiPustaka

Sudjana, Nana. 2005. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Sudjana, Nana. 2010. Kompetensi Pengawas Sekolah Dimensi dan Indikator. Jakarta. Binamitra.

Menurut Spradley dalam Emzir (2010

 

 

 

Yunia Sari Reziki, M. Ihsan Dacholfany, 2018, Pengaruh Supervisi Akademik Kepala Sekolah Dan Kompetensi Pedagogik Terhadap Mutu Sekolah Di Sma Se-Kecamatan Pekalongan Lampung Timur , Jurnal Lentera Pendidikan Pusat Penelitian LPPM UM METRO Vol. 3. No. 2, Desember 2018.

 

Universitas Muhammadiyah Metro. 2015. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah(PPKI). Metro. Universitas Muhammadiyah Metro.