Minggu, 29 Januari 2017

SHOLAT DILIHAT DARI PERSPEKTIF KESEHATAN

SHOLAT DILIHAT DARI PERSPEKTIF KESEHATAN

1. PENDAHULUAN.
Sholat adalah Tiang agama, siapa yang melaksanakan sholat berarti ia menegakkan agama, demikian sabda Rasulullah saw. Begitulah pentingnya sholat yang menempati urutan kedua dalam rukun Islam.Walaupun sholat itu penting dan biaya serta waktu yang dibutuhkan sangat sedikit jika dibandingkan dengan ibadah dan kegiatan yang lain, tidak sedikit orang yang kurang rajin melaksanakannya dibandingkan dengan kegiatan lain yang justru lebih melelahkan dan menyita waktu. Sering kali kita ingin melakukan sesuatu hal tetapi tidak memahami permasalahan. Ataupun kita terbiasa melakukan sesuatu tetapi tidak atau kurang memahami sesuatu tersebut. Hingga yang terasa hanya sekedar melakukannya saja, tanpa ada nilai maupun manfaat yang kita peroleh. Contoh sederhana, misal kewajiban sholat juga shaum.
2. GAMBARAN AKTIFITAS SHOLAT
Informasi berikut ini, tentang manfaat sholat ditinjau dari aspek kesehatan, mudah-mudahan akan makin memotivasi dan memantapkan kita dalam melaksanakan ibadah sholat. Sebelum menjelaskan manfaat sholat, ada baiknya kita mencoba sedikit menggambarkan gerakan sholat yang kita lakukan sehari-hari..
Untuk melakukan sholat diwajibkan dalam keadaan berwudhu, dan dianjurkan untuk memperbaharui wudhu-nya. Dengan air yang bersih, disunatkan untuk terlebih dulu mencuci kedua telapak tangan dan mencuci lubang hidung, baru kemudiaan membasuh muka, kemudian lengan bawah, mengusap rambut termasuk daun telinga, dan kaki. Semua dilakukan minimal sebanyak 3 kali.
Setelah berwudhlu, dengan pakaian dan tempat yang bersih, sholat dimulai dengan gerakan takbir (mengucap kata Allahuakbar sambil mengangkat kedua telapak tangan sejajar dengan bahu), dilanjutkan dengan minimal membaca Al Fatihah. Kemudian takbir dan ruku, ketika ruku punggung diupayakan agar datar (tidak melengkung) dan membaca bacaan ruku minimal 3 kali. Selanjutnya I�tidal dalam posisi berdiri tegak kemudian takbir dan sujud, dan membaca bacaan sujud minimal 3 kali. Setelah itu duduk diantara dua sujud dengan paha berada di atas betis dan jempol kaki kanan dalam keadaan ditekuk dan membaca bacaan duduk diantara dua sujud. Kemudian sujud kembali seperti yang pertama dan dilanjutkan berdiri tegak kembali untuk rakaat kedua.Catatan penting, selama sholat berlangsung mata tidak dibenarkan melihat kemana-mana, harus tertuju ke arah sajadah. Dan minimal satu gerakan sholat satu tarikan napas.
3. MANFAAT SHOLAT
Kebersihan, pada waktu wudhlu terjadi pencucian permukaan tubuh yang pada umumnya terbuka dan mudah terkena debu yang sering mengandung bibit penyakit. Penelitian kimiawi membuktikan bahwa akan terjadi penurunan yang sangat besar kadar suatu zat jika dilakukan pembilasan minimal 3 kali.
Pendinginan, dinginnya air wudhlu menurunkan suhu permukaan tubuh, terutama kepala (ketika mengusap air ke kepala) yang didalamnya terdapat otak, organ yang aktifitas sangat tinggi (walaupun ukurannya relatif kecil) jika dibandingkan organ tubuh yang lain.
Stretching, peregangan otot untuk menghilangkan kekakuan otot sehingga kita menjadi lebih relaks, pergangan terjadi pada otot-otot, otot bahu yang tanpa disadari menjadi tegang jika kita berfikir. Peregangan terjadi ketika gerakan takbir dan ruku,
otot punggung dan otot belakang tungkai, peregangan terjadi ketika ruku,
otot paha depan dan otot betis, peregangan terjadi ketika duduk di antara dua sujud. Pada duduk ini selain peregangan otot betis juga dipijat, ditekan oleh paha. Catatan istirahat yang lebih baik setelah perjalanan jauh sebenarnya adalah lakukan seperti duduk di antara du sujud untuk beberapa saat baru kemudian berbaring.
Pembilasan otak, ketika kita sujud, karena posisi jantung lebih tinggi dari kepala maka volume darah akan meningkat di dalam kepala. Hal ini berarti bertambahnya zat makanan yang masuk ke dalam otak dan bertambahnya jua sisa makanan yang keluar dari otak ketika kepala ditegakkan kembali.
Relaksasi, mata yang hanya tertuju pada sajadah dan napas yang teratur serta bacaan-bacaan sholat membuat kita akan menjadi lebih relak, terlebih lagi dengan memahami makna bacaan sholat akan menambah keyakinan kita kepad Allah yang maha pengasih, yang maha penyayang, dsb serta yang mengabulkan doa orang-orang yang berdoa. Hal ini tentunya akan membuat kita menjadi lebih tenang lagi.
Singkat kata, salah satu manfaat sholat adalah membuat kita menjadi lebih bersih, lebih segar dan lebih tenang. Manfaat ini hanya didapat jika sholat dilakukan dengan tenang, tidak buru-buru (tuma�ninah), sebagai perbandingan, stretching pada senam dilakukan minimal dalam 4 hitungan. Selain itu tentunya pemahaman makna bacaan-bacaan sholat.
Dan jika kita membandingkan ritme kehidupan harian dengan waktu sholat, maka manfaat menyegarkan akan makin terasa. Kekakuan otot setelah diam dalam keadaan tidur dihilangkan dengan sholat subuh. Kelelahan setelah aktifitas menjelang siang akan berubah menjadi lebih segar setelah sholat dhuhur. Kemampuan tubuh yang semakin menurun setelah tengah hari disegarkan dengan dua sholat fardu, sholat ashar dan maghrib. Tubuh yang telah segar dan relaks setelah sholat isya akan lebih mudah tertidur.
3. PENUTUP
Pada beberapa ayat Al Qur�an serta riwayat Hadis, Allah swt dan Rasulullah saw menegaskan bahwa apapun ibadah dan kegiatan yang kita lakukan manfaatnya akan kembali kepada kita sendiri dan tidak akan menjadi penambah kemuliaan Allah. Dan Allah tidak mengalami kerugian sedikit-pun jika kita tidak melakukan yang diperintahkan Allah. Demikian juga dengan sholat, manfaat kebersihan, kesegaran dan ketenangan akan kita rasakan jika kita melakukan sholat dengan tuma�ninah (tenang), menjaga pandangan, serta membaca dan memahami bacaan-bacaan sholat, sholat dengan khusyu�. Semoga dengan makalah ini, kita semua dapat mengerti pentingya sholat bagi kesehatan sehingga kita selalu dalam keadaan sehat jasmani maupun rohani.
* Makalah ini disampaikan pada acara pesantren kilat dan I�tikaf Ramadhon di Pesantren Siswa Unggulan � Marlina Bukhori � pada tanggal 25 Oktober 2005. Oleh Bidan Evi Yuzana SKM dan M.Ihsan Dacholfany. M.Ed.

Pondok Pesantren Modern Darussalam Gontor Tetap Mempertahankan Panca Jiwa dan Motto Pesantren

Oleh: M.Ihsan Dacholfany
(Penulis Buku Pendidikan Karaker ala Pondok Pesantren Gontor)
Dalam usianya yang ke  90 Tahun Pondok Modern Darussalam Gontor, Ponorogo, terus melakukan serangkaian kegiatan dengan tetap mempertahan nilai-nilai yang terkandung dalam Panca Jiwa dan Motto Pondok dengan  mulai digelar syujud Syukur Masjid Istiqlal untuk menyosialisasikan agenda yang akan digelar pada September 2016 .
Dengan agenda  “Sujud Syukur Menyambut 90 Tahun Gontor” di Masjid Istiqlal Jakarta, masjid terbesar se-Asia Tenggara, pada besok hari  28 Mei 2016 nanti. Akan hadir sekitar 15 ribu Keluarga Besar Gontor yang juga dihadiri oleh Pimpinan Pondok Modern Gontor dan juga akan dihadiri oleh Bapak Wakil Presiden, Muhammad Yusuf Kalla, dan alumni Pondok Modern Darussalam Gontor  di antaranya: Lukman Hakim Syaifuddin (Menteri Agama), Hidayat Nur Wahid (Wakil Ketua MPR), Hasyim Muzadi (Wantimpres), Din Syamsuddin (mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah), dan AM Fachir (Wamenlu RI).
Dan akan dihadiri oleh tiga menteri Kabinet Kerja pemerintahan Joko Widodo - Jusuf Kalla. Menteri Pendidikan, Anies Baswedan dan Menteri Pertanian, Amran Sulaiman dan  Ketua MPR, Zulkifli Hasan dan tamu undangan.
Sujud Syukur menyambut 90 Tahun Gontor akan dipimpin langsung Pimpinan Pondok Modern Gontor, KH Hasan Abdullah Sahal, yang juga akan menyampaikan tausiyah di depan Keluarga Besar Pondok Modern Darussalam Gontor dengan selalu mengingat akan Panca Jiwa dan Motto Pondok Modern Darussalam Gontoryaitu: Seluruh kehidupan di Pondok Modern Darussalam Gontor didasarkan pada nilai-nilai yang dijiwai oleh suasana-suasana yang dapat disimpulkan dalam Panca Jiwa. Panca Jiwa adalah lima nilai yang mendasari kehidupan Pondok Modern Gontor:
1. Jiwa Keikhlasan: Jiwa ini berarti sepi ing pamrih, yakni berbuat sesuatu bukan karena didorong oleh keinginan untuk mendapatkan keuntungan tertentu. Segala perbuatan dilakukan dengan niat semata-mata untuk ibadah, lillah. Kyai ikhlas medidik dan para pembantu kyai ikhlas dalam membantu menjalankan proses pendidikan serta para santri yang ikhlas dididik.Jiwa ini menciptakan suasana kehidupan pondok yang harmonis antara kyai yang disegani dan santri yang taat, cinta dan penuh hormat. Jiwa ini menjadikan santri senantiasa siap berjuang di jalan Allah, di manapun dan kapanpun.
2. Jiwa kesederhanaan: Kehidupan di pondok diliputi oleh suasana kesederhanaan. Sederhana tidak berarti pasif atau nerimo, tidak juga berarti miskin dan melarat. Justru dalam jiwa kesederhanan itu terdapat nilai-nilai kekuatan, kesanggupan, ketabahan dan penguasaan diri dalam menghadapi perjuangan hidup.Di balik kesederhanaan ini terpancar jiwa besar, berani maju dan pantang mundur dalam segala keadaan. Bahkan di sinilah hidup dan tumbuhnya mental dan karakter yang kuat, yang menjadi syarat bagi perjuangan dalam segala segi kehidupan.
3. Jiwa Berdikari; Berdikari atau kesanggupan menolong diri sendiri merupakan senjata ampuh yang dibekalkan pesantren kepada para santrinya. Berdikari tidak saja berarti bahwa santri sanggup belajar dan berlatih mengurus segala kepentingannya sendiri, tetapi pondok pesantren itu sendiri sebagai lembaga pendidikan juga harus sanggup berdikari sehingga tidak pernah menyandarkan kehidupannya kepada bantuan atau belas kasihan pihak lain .Inilah sama-sama memberikan iuran dan sama-sama memakai). Dalam pada itu, Pondok tidaklah bersifat kaku, sehingga menolak orang-orang yang hendak membantu. Semua pekerjaan yang ada di dalam pondok dikerjakan oleh kyai dan para santrinya sendiri, tidak ada pegawai di dalam pondok .
4. Jiwa Ukhuwwah Islamiah: Kehidupan di pondok pesantren diliputi suasana persaudaraan yang akrab, sehingga segala suka dan duka dirasakan bersama dalam jalinan ukhuwwah Islamiah. Tidak ada dinding yang dapat memisahkan antara mereka. Ukhuwah ini bukan saja selama mereka di Pondok, tetapi juga mempengaruhi ke arah persatuan ummat dalam masyarakat setelah mereka terjun di masyarakat.
5. Jiwa Bebas: Bebas dalam berpikir dan berbuat, bebas dalam menentukan masa depan, bebas dalam memilih jalan hidup, dan bahkan bebas dari berbagai pengaruh negatif dari luar, masyarakat. Jiwa bebas ini akan menjadikan santri berjiwa besar dan optimis dalam menghadapi segala kesulitan. Hanya saja dalam kebebasan ini seringkali ditemukan unsur-unsur negatif, yaitu apabila kebebasan itu disalahgunakan, sehingga terlalu bebas (liberal) dan berakibat hilangnya arah dan tujuan atau prinsip. Sebaliknya, ada pula yang terlalu bebas (untuk tidak mau dipengaruhi), berpegang teguh kepada tradisi yang dianggapnya sendiri telah pernah menguntungkan pada zamannya, sehingga tidak hendak menoleh ke zaman yang telah berubah. Akhirnya dia sudah tidak lagi bebas karena mengikatkan diri pada yang diketahui saja. Maka kebebasan ini harus dikembalikan ke aslinya, yaitu bebas di dalam garis-garis yang positif, dengan penuh tanggungjawab; baik di dalam kehidupan pondok pesantren itu sendiri, maupun dalam kehidupan masyarakat. Jiwa yang meliputi suasana kehidupan Pondok Pesantren itulah yang dibawa oleh santri sebagai bekal utama di dalam kehidupannya di masyarakat. Jiwa ini juga harus dipelihara dan dikembangkan dengan sebaik-baiknya.
Pendidikan Pondok Modern Darussalam Gontor menekankan pada pembentukan pribadi mukmin muslim yang berbudi tinggi, berbadan sehat, berpengetahuan luas dan berpikiran bebas. Kriteria atau sifat-sifat utama ini merupakan motto pendidikan di Pondok Modern Darussalam Gontor.

مساهمة الفكر والنضال شيخ امام زركشي في نهوض مؤسّسة التربية الإسلامية



مساهمة الفكر والنضال شيخ امام زركشي
في نهوض مؤسّسة التربية الإسلامية
. كاتب: محمد إحسان د خلفني

لم يتم شيخ إمام زركشي معروفا في المجتمع الأوسع لاسيما في أعيان التربية الإسلامية، على الرغم من أن له مساهمة و جهود وشكل واقعي في تأسيس المعهد دارالسلام العصري كونتور، أما بالنسبة إلى تنمية التربية الإسلامية فإن إمام زركشي له مساهمات كبيرة حتى يتبعونها مؤسس المعاهد و المدارس في المحلية (إندونيسية) أو الأجنبية. وقد قدم المناهج الدراسية الجديدة و الإدارة والنظم للتربية الإسلامية التي لا تتبع نظاما مقررا من الوزارة الشؤون الدينية أو الوزارة المعارف الوطني، وارتباطا من ذلك، لقد نجح كثيرا من تلاميذ المعهد دار السلام العصري كونتور باتباع ما قدم شيخ إمام زركشي في نشطة التعليم وتعلمها حتى يجعلهم متخرجي الذين لديهم خدمة اجتماعية عالية في مرافق الحياة مثل ما في المؤسسة التربوية او السياسة أو الصناعة وما اشبها ذلك. ومن ثم، إن المساهمات الفكرية التي جعلها شيخ إمام زركشي لتنمية المعهد هي القيادة و الإدارة و تربية الاخلاق و نظام التعليم و طريقته و منهاج التعليم و مواده التي لها فرق وتفوق من نظام التربية الأخرى، و لكن رغم ذلك، فإن جميع ما قد قدم شيخ امام زركشي محتاجا إلى روح تعايش المعهد دار السلام العصري كونتور حيث أن فيها التعامل الإنساني و الاجتماعي و الثقافي ذو حب و رحيم بين تلاميذ و مدرسي المعهد أو مع بيئته على الأغلب. ولكن ما يهمنا هنا أن روح تعايش المعهد هو الذي يجعل ما يجد فيه متفاعلا و متسلسلا بعضه بعضا، ومن ثم ، أن روح التعايش الذي دخل فيه النظم أو الإدارات و محتويات عنها متخذة بنظام التعليم بالجامعة الإسلامية مثل ما جامعة الأزهار الشريف بقاهرة و جامعة شاعغيت بأفريقيا الشمالية و جامعة آليغارح الإسلامية و جامعة شانتينكيتان. و تأسيسا على ذلك، كانت الجامعة الإسلامية التي تصير التعاون التربوي لها تأثيرا كليا لبناء تكامل العلوم والدين في نشطة التعليم وتعلمها حيث أنها امر هام لبنية الطلاب سلوك أو خلق ذي خضوع و وكفاءة و خطاب حسن بالتعامل الاجتماعي، وفضلا عن ذلك، فإن نشطة التعليم وتعلمها تثير عظيما لترقية رغبة طلاب في العلوم و تجريبها أو عمليتها في الحياة اليومية حيث أنها لدعم الحضارة الإندونيسية.
‌أ.        مقدمة
تأثّرت المؤسسات التعليمية الإسلامية بطيئةً في نشأتها ونموها إن قورنتب المؤسسات التعليمية العامة الأخرى، ومن ذلك يرجىو جود المؤسسات التعليمية الإسلامية المتقدمة والنامية والقادرة على الثبوت حتى الآن وهي المعاهد الإسلامية. وفسّر إمام زركشي المعاهدالإسلامية أنّ"المعاهدالإسلامية مؤسسات تعليمية إسلامية بنظام الثكنة أو المنزلية، حيث كان الأستاذ شخصيا محوريا والمسجد مركزَ الأنشطة الروحانية والتعليم الإسلامي نشاطا رئيسيا.فالأستاذ والطلاب والمسجد والثكنة أو المنزلية والتعليم الإسلامي هو أهم العناصر في المعهد الإسلامي".[1]وتقدُّم المعهد الإسلامي وتأخّره لا يمكن فصلهما عن دورِ ومساهمةِ مؤسِّس المعهد الإسلامي وراعيه. وفي هذه المقالة اجذب الكاتب للدراسة والمحاولة لنشر دور إمام زركشي و مساهم هو جهاده و تفكيره أحدَ مؤسّسي المعهد دار السلام العصري كونتور جاوة الشرقية اندونيسيا واعتُبر زعيم تجديد التعليم الإسلامي في إندونيسيا. وكان تفكير إمام زركشي وموقف جهاده في تنمية التعليم الإسلامي حتى الآن قد تبعته المؤسسات التعليمية الإسلامية كثيرا وخاصة المعاهد الإسلامية برجاء كثرة تأسيسها وتنميتها في إندونيسيا وسائر البلدان الأخرى.
المؤسسات التعليمية في المعاهد الإسلامية بإندونيسيا قد نقص تقدُّمها ونموها السريع بسبب الاستعماري الذي يحظر تأسيس المدارس المعاهد الإسلامية. ولذلك قبل تأسيس المؤسسات التعليمية المعاهد الإسلامية كونتور العصريّ قد جهد إمام زركشي وأحمد سهل وزين الدين الفناني الذين هم مؤسّس و المعهد دار السلام العصري كونتور المؤسسات التعليمية المشهورة والمتقدمة في خارج الحكومة ولا سيما ما وافقب طريقة المعاهد الإسلامية ونظامها. ووُجدت أربع مؤسسات تعليمية قد درسوها من أجلتعلم المقارنة المعروفة بعدُ باسم "تجميع المعاهد الإسلامية العصرية" وهي جامعة الأزهر في مصر ومعهد شانغيت الإسلامي بأفريقيا الشمالية وجامعة مسلم آليغارح وكلية شانتينكيتان. و صارت أربع مؤسسات تعليمية قد رجى منها إمام زركشي لتكون المؤسسات التعليمية الإسلامية هي عبارة عن الاندماج أو التجميع من العناصر الأربعة المذكورة، وكلها مندمجة في النظر الإسلامي.
قد ظهر بهر فكر إمام زركشي أيضا من أن عالَم المعاهد الإسلامية يحتاج إلى روحانيتها التي تقدر على تحريك جميع الجوانب في حياة المعاهد الإسلامية. وليس تمواد الدراسات جوانب رئيسية عند التعليم في المعاهد الإسلامية، وإنما هي مجردة الأدوات، كما كتبه أبو الدين ناتا أن "إمام زركشي له رأي أن أهم الحالات في المعاهد الإسلامية ليس بمجرد دروسها ولكن الروحانيتها كذلك. وتلك الروحانية هي التى ستحفظ مباشرة حياة المعاهد الإسلامية وتعيين فلسفة حياة طلابها".[2]٢
"الفكرة الروحانية الموافقة بإمام زركشي تُرمَز واضحةً وإجرائيةً، حتى تطبّق في جميع الحياة في معهد كونتور الإسلامي .وأساسا على تدبُّر القيم عميقا، تُصبّ القيم في الروحانية الخمس وهي الإخلاص والبساطة والمكتفية الذاتية والأخوة الإسلامية والروحانية المستقلّة".٣[3] وتلك الفكرة الروحانية الخمس هي محرّكة المعهد الإسلامي الذي يقوده حتى يتمكنوا من المشاركة أكانت في الطبقات الوطنية أم الدولية. وهذه الروحانية هي ما يضاف على الطلاب تزوُدا رئيسيا في حياتهم سواء  أكانوا أثناء طلب علومهم في المعاهد الإسلامية أم بعد وجودهم في المجتمع. وتلك الروحانية هي التى لا تزال تُحيى باستمرار وتنميتها وحفظهابأفضل وجهٍ ممكن، وبهذا اجذب الكاتب للبحث عن دور إمام زركشي و جهاده ومساهمته وكذلك التبرعات من أفكاره لاسيّما في تنمية المؤسسات التعليمية الإسلامية.
‌ب.البحث
١.لمحة عن إمامزركشي
وُلد إمام زركشي بقرية كونتور جاوة الشرقية اندونيسيا في التاريخ٢١ مارس .١٩١ م و في التاريخ .٣ أبريل ١٩٨٥ في الساعة ٢١:00 وقت الإندونيسية الغربية، توفي في المستشفى العام ماديون إندونيسيا. وأنشطة إمام زركشي في حياته يولّى ولاية ويشغل مناصب مهمة في مدير التربية والتعليم  Kweekschoolفي بادانج بانجانغ سومطرة الغربية، وهو رئيس قسم وزارة التربية الدينية من أعضاء لجنة البحوث التعليمية في عام ٤٦ ١٩  ثم مدة دوام ٨ سنوات يعتقد أن يكون رئيسا للمجلس التنفيذي لاتحاد المعلمين المسلمين إندونيسيا (PGII) وبجانب ذلك كان وظيف منصب رئيس قسم التخطيط في التربية الدينية في المدارس الابتدائية من وزارة الشؤون الدينية، ورئيس مجلس الإشراف على التربية الدينية، ورئيس المجلس الاستشاري التربية والتعليم والدين  (MP3A) وزارة الشؤون الدينية، وعضو مدير التخطيط عضو مجلس إدارة أساسية التربية الخاصة وزارة التربية، وعضو مجلس التخطيط الوطني من قِبل الرئيس سوكارنو. ٤[4]
وفي الأنشطة الدولية كان إمام زركش يعضوا في الوفد الإندونيسي في الاستعراض إلى بلدان الاتحاد السوفيتي، في العام ١٩٦٢ . وبعد عشر سنوات، كان وكيلا لإندونيسيا في معتمر مجمع البنوط الاسلامية (معتمر الأكاديميين الإسلامي في العالَم) سابعا الذي باشر في القاهرة. وبجانب ذلك صار ديوان الاستشاري لمجلس العلماء الإندونيسيين  (MUI) في المركز. ٥[5]
بجانب أن إمام زركشي معروف بالناشط في فنون التربية والاجتماعية وسياسية الولاية، قد ثبت كذلك أن يكون عالما وافرا في فنون الكتابة. وفي هذا التعلّق حصّل أعمالا علميّة لا تزال تمتعتْ بها المعاهد الإسلامية والمجتمع الواسع حتى الآن. وهذا موافق بالنية له في بداية افتتاح كلية المعلمين الإسلاميةفي عام ١٩٣٦، وقال: "إِن أكن لم أنجح تدريسا بهذه الطريقة فسوف أعلّم بالقلم".٦[6]ومن كتب إمام زركشي: سلاح مؤيد وقائد إسلامي ودليل التربية العصرية والدروس الإسلامية. وهذه الكتب الثلاثة قد كتبه هو وزين الدين فناني. ثمّ قد كتب أصول الدين والدروس (دروس العقائد أو المعتقد) ودروس الفقه الأولى والثانية و دروس التجويد وإشراف الإيمان وقواعد الإملاء والدروس العربية الأولى والثانية وقاموسها والتمرينات الأولى والثانية والثالثة وقاموسها  وكتب الدروس الأخرى.
بجانب ذلك كتب إمام زركشي دليلا تقنيّا للطلاب والمعلمين بمعهد دار السلام كونتور في القضايا المتنوّعة المتعلقة بالتعليم في ذلك المعهد، ومنها طرائق تدريس الموضوعات المتعددة. ولا تزال الكتب التي كتبها تستخدم بمعهد دارالسلام كونتور وفروعهو خُرجاء هو كذلك بعض المدارس الدينية.

ب.مساهمة تفكير إمام زركشي موقفه عن التعليمية الإسلامية بمعهد دار السلام كونتور
لا يفصل تقدم المعاهد الإسلامية وتنميتها عن رعاية مربّيه اطبعا، وعند الكاتب وُجدت مساهمة تفكير إمام زركشي وموقفه في تقديم المؤسسات التعليمية الإسلامية التي تشتمل على أربعة حالات مهمّة وهي القيادة والإدارة، وبناء الشخصية، ونظام التعليم وطريقته، ومادة التعليم وبرنامجه، وأربع أفكار إمام زركشي هذه هي التى اعتمدت كثيرا على المعاهد الإسلامية في اندونيسيا. وفُعلت هذه لأنها اعتُبر تلائقةً وقادرة على الاستجابة لتحديات الأزمان واحتياجاتها، وتلك الأربع هي:
‌أ.     القيادة والإدارة
ليس الراعي أو المربّي مديرا في المعهد دار السلام كونتور يفقط ولكن قائدا منظّما وموجّها وكذلك معطي الإشراف لأهل المعهد الإسلامي بدءًا من الباني والمدير والموظف المعهد دار السلام كونتور الطلاب، وتُفعل القيادة المتعلَّمة بالطبقات وغالبا ما تفعل بدورها من واجب و وتعطى ولاية كمثال في طلاب المدارس الداخلية وغالبا يبدل التوظيف كما كانت في المعهد الإسلامي المنظمات الطلابية يكثر ذكرها باسم منظمة طلاب المعهد العصري وحركة الكشافة. وفي تلك المنظّمة حصلت على الطلاب فرصة لممارسة كونهم قائدا أو مديرا، كما في شعار المعهد دار السلام العصري كونتور: "استعداد المقود وصيرورة القائد".
كانت إدارة معهد دار السلامالإسلامي كونتور يفعل بالمنظّم جيدا مجدّدا حتى يرجى منها أن معهد دار السلام الإسلامي كونتور لن يموت إذا كان بعد وفاة مربّيه، واهتمّت معرفة أن معهد دار السلام دار السلام كونتور ليس مملوكا للفردي أو عائلة مربّيه كما توجد عادة المؤسسات التعليمية في المعاهد الإسلامية التقليدية، لأن المعهد دار السلام كونتور قد وُقف إلى المؤسسة المسمّاة بمجلس الأوقاف وله خمسة برامج تتعلق بفنون التعاليم والتداريس والأدوات والأبنية والأوقاف ومصادر التمويل وفنون التجديد وكذلك الرعاية الاجتماعية. ٧[7]وفُعل ذلك لينفع هذا المعهد لمصالح التربية والتعليم الإسلامي. وأما مدير مجلس الأوقاف فهو مربّي معهد دار السلام الإسلامي كونتور وخرجاءه مثل عبد الله شكري زركشي وحسن عبد الله سهل ودين شمس الدين وهداية نور واحد وعمل فتح الله وأكرم ماريات ومشروح أحمد ومشهودي صباري وأفلة مختار وغيرهم. وصارت هذه المؤسسة أعلى هيئات في دار السلام كونتو المسؤولة عن رفع الراعي أو المربّي لمدة التوظيف خمس سنوات. وبذلك كان المربّي أجرى ووظّفوصار واجب الزامي ومسؤوليا إلى مجلس الأوقاف وكان المربّي أو الراعي الآن بمعهد دار السلام الإسلامي كونتور بقيادة عبد الله شكري زركشي وحسن عبد الله سهل وشمس الهادي عبدا.
‌ب.     بناء الشخصية
ويُفعل بناء شخصية الطلاب وإشرافهم بالطبقات المتدرجة، وكان الطلاب صغار أشرفهم وبناهم كبارهم وأما كبارهم فأشرفهم وبناهم المعلمون وكذلك تلقى المعلمون الإشراف والتوجيه ممن يرعاهم أو يربّياهم وقد يبني من ذُكر الطلاب مباشرة .وكان إشراف شخصية الطلابوت وجيهها بدءا من الاستيقاظ من نوم إلى نوم مرة أخرى، ونفذت لمدة أربع وعشرين ساعة، وبناء شخصيتهم بطريقة التعويد الجيد والأخلاق والآداب للتكلّم والسلوك وفقاببيئة إسلامية وأسوة (قُدوة) حسنة بأداء القيم علّمها المعهد الإسلامي، وهي تتألف من الروحانية الخمس والشعار والاتجاه والتجميعي والفلسفة المعهد دار السلام كونتور حتىّ يوجّد أجيالا من المسلمين الذين لهم شخصية مهذبة ومهارة وقادرة ومجتمعة وكذلك محبّة العلوم والمعارف والمعهد.

‌ج.       نظام التعليم وطريقته
كان نظام التعليم المطبّق في بمعهد  دار السلام كونتور هو نظام التعليم التقليدي ونظام التعليم ذو الثكنة التى تتكون من الحرير الصناعي والغرفة. وعاضد نظام هذه الثكنة خلقت كامل ثلاثة مراكز التعليم، وهي: التعليم المدرسي (الرسمية) والتعليم الأسريّ (الداخلة الرسمية) والتعليم المجتمعي (غير الرسمية). وتُجمع هذه العناصر الثلا ثة كما يوضح  ويلي: أسرتهم هم المربّون والمعلمون وزملاء الطلاب. ومدرستهم هي دخول المدرسة التي كانت في بيئة الحرم الجامعي وجهّزها المعهد الإسلامي والمجتمع هو مجتمع الطلاب. وعاضد نظام هذه الثكنة جدا تطبيق البرامج لمدة ٢٤ ساعة،٨[8]وههنا نال الطلاب إشرافا وتوجيهاأكاناشخصية أم لغة أم السلوك المهذب.
أما طريقة التعليم والتدريس التي بلّغها المربّي (الشيخ) فمنها أن الطريقة أهمّ من المادة والمدرّس أهمّ من تلك الطريقة ولكن روح نفس المدرس أهمّ من نفس تلك الطريقة والمعلم. وفي اللغة العربية كان ما تذكّرَه المربّي أو المدير بمعهد دار السلام الإسلامي كونتور كثيراهو: "الطريقة أهمّ من المادةوالمدرّس أهمّ من الطريقة وروح المدرسِ أهمّ من المعلم نفسِه".٩[9]وكانت طرائق التدريس وكيفيته في عملية التعلم والتعليم في الصف منها أنه لا بدّ أن الدروس تُبدأ من السهل والبسيط، والقيام بالتكرار قبل الدخول في الدروسا لجديدة حتى يفهمون التلاميذ أو الطلاب دروسا بلّغها المعلم أو كبار الطلاب الذين يعطَون الأمانة، وكانت عملية التعلم والتعليم نظّمها المعلّمون بالمعهد الإسلامي بتحصيل إشراف المربّي والمعلمين وكبار الطلاب الذين يعطَون المسؤولية للتعليم بقدرة المعلمين (الأساتيذ أو الأساتيذة) في تطبيق البرامج المرتّبة. في بيئة المعهد الإسلامي خصوصا المعهد الإسلاميّ العصريّ قد كثُر تطبيقها، كما كان في بمعهد دار السلامالإسلاميّ العصريّ كونتور عند اختيار المعلم مسبق ا لتكملة التأهيل المهتمّ، سواء أكان من حيث الذكرُ أم الفكرُ. ١٠[10]
كان تقسيم فرقة التلاميذ أو الطلاب في الصف موفقا بطاقة القدرات التي ملكها الطلاب. وسيسهّل تفريق هذا الصفّ معلما في إعطاء مواد الدراسات. ثمّ أن عملية إصلاح إمام زركشي وتجديده هو يوصف بمنهج التدريس في الصفوف، وأما جواهر الدروس الدينية التي صارت منلباب الكتاب الأصفر في المعهد الإسلامي التقليد يّفقد ثبت وُجودها وتعبئها ما أمكن في الكتب أكثر عملية ومنهجية بأن يجعلها المعهد الإسلامي وحده ويطبعها وكذلك تناسَب بالمستوى التعليمي للتلاميذ. ولا يزالون يعطَون الفرصة لمناقشةِ وتحليلِ وفهمِ مجموعة من الكتب الصفراء بعدد كبير من مختلف التخصصات في علوم الدين، وخاصة قُبَيل نهاية زمان تعلّمهما لمعروف باسم "فتح الكتب". وبرأس مال اللغة العربية وتزوّدها ملكوه ما يرجى منهم أن يكونوا قادرين مستقلين على قراءة تلك الكتب وفهمها وتحليلها بأنفسهم وإن كانوا لا يزالون بمساعدة المعلم ولم تترجّمها المشرف كما فُعل في طريقة التقديم أو الميلادي التي أجرتها المعاهد الإسلامية التقليدية.
بدءا من الأول، يجب على الطلاب تعلم العيش الاستقلال يّوإدارة كل حوائج حياتهم. وروح الاستقلال الآخر إما مؤسسيّا أو انفراد الطلاب بأن لا يتبعون فئة واحدة من منظمات المجتمع أو الأحزاب السياسية. وذلك الاستقلال هو الذي صار أحد عوامل تلك المؤسسة التعليمية ثابتةً ضابطةً، ولا تعتمد على يد العون ولا سيّما من الحكومة. وكانالشعار المضمّن بقوة في نظام تعليم المعهد الإسلامي هو أن " كونتور  رفي علوٍ ولجميع الفئات".
‌د.   مادة التعليم وبرنامجه
قد طبّق إمام زركشي جميع البرامج التي تُدرس بمعهد دار السلام الإسلامي كونتور مائة في المئة مادةً عامة و مائة في المئة مادةً دينيةً. وبرامج بمعهد دار السلام الإسلامي كونتور هي مزيجات من العلوم الدينية والعلوم العامة أو الكونية. ووُجد أغلب المعاهد الإسلامية التقليدية التي برامجها متخصصة للمواد الدينية الواردة في الكتب التقليدية (الصفراء). ولكن لايزال إمام زركشي أثبت تلك المواد الدينية، ولكن في محاولة لزيادة المواد العامة في برامج المعهد دار السلام كونتور حتى لا يكون هناك أيّ انقسام العلوم، واهتمّ تعلم كل علم تزوّدا من الطلاب في الإعداد للحياة في وقت لاحق بعد أن يصيروا خريجين. تغيير المناهج الدراسية و ضعتم بداية دائمة ولك نهن اكتحسينا توإضافات، لأن المشكلة لا تكمن في مناهج التعليم، ولكن هي كم نفي أن مدراء الموارد البشرية.
لم تتغير البرامج المنمّاة من أول التأسيس ولكن فيها إصلاح وزيادة لأن مشكلات التعليم ليست تقع في برامجه ولكن في عامل الموارد البشرية، كم مرة تُغيّر البرامج ولكن إذا لميتبعها ترقية الموارد البشرية فإن التغيير اتفي تلك البرامج لمتصل إلى النتائجو التغييرات الجيدة.
وفق يوسف أمير في صلأنه ان تشر الآن التعليم يستغر قسوى نصف البرامج الدينية ونصف البرامج العامة ثم تطبيقها في المدارس التي يمكن أن تؤدي في النهاية إلى تفكّك التعليم. أمار أي التعليم في أغلب المؤسسات الأخرى فهو سبعون في المئة برنمجا للمعهد الإسلامي و ثلاثين في المئة برنمجا للمدرسة العامة وأما المدرسة الإسلامية مع ثلاثين في المئة برنمجا للمعهد الإسلامي و سبعون في المئة برنمجا للمدرسة العامة.
المواد والبرامج في معهد كونتور هي في الأساس مجموعة من حياة ذل ك المعهد، التي لا يمكن فصلها عن بعضها والآخر. و لا فرق بين المعرفة الدينية والمعرفة العامة وف قالمستويات صفوف كل منهم. وان قسمت المواد والبرامج المنمّاةإلى قسمين، وهم امواد البرامج الداخلية (الأكاديمية) والبرامج الخارجية (غيرالأكاديمية). وفُعلت البرامج الداخلية في الصباح من قبل المعلم و سمّيت كلية المعلمين الاسلامية (KMI) وأما البرامج الخارجية فنظّمها كبار الطلاب وسمّوها بمنظمة طلاب المعهد لإسلامي (OPPM) وخاصة التدريس والحركة الكشافية التي كل ها يبقى في مراقبة وإشراف المعلمين والمربّي. وكانت المواد الدينية مثلا لحديث والتفسير التوحيدو النحو والصرف وغيرها وكذلك الموادال عامة مثلال في زياء والرياضي اتوعلم الأحياء والكيمياء وغير هاوأصبح كلها برامج واجبة يجب اتّباع تعلمه او إتقانه الدى الطلاب ولا  سيّما قُيَيل امتحانهم النهائي لأن كل المواد الت يتُدرّس من الطلاب الجدد حتى نهاية تعليم الطلابوا كلها مختبرة إما شفويا أو كتابيا. وبجانب ذلك هناك الكفاءة آكدجدا ويجب أن تكون سمة منسمات المؤسسات التعليمية، وهي كفاءة اللغة العربية والإنجليزية لأن اللغة هي تاج المعهد الإسلامي.  وكانت القدرة في إتقان اللغة العربية والإنجليزية ومجموعة واسعة من المعارف على أساس الشعار وفكرة خمس روح انيات المعهد الإسلامي حتى يوافق بناء شخصية الطلاب كما يرجى. 
     بجانب ذلك أنّ هناك أربع مؤسسات تعليمية التي أصبحت مصادر إلهام لأفكار إمام زركشي في تقديم وتنمية المؤسسات التعليمية الإسلامية بعد إجراء الدراسة المقارنة في البلدان الأجنبية، التيأصبحت تُعرفب اسم "تجميع المعهد العصري". وأما أربع مؤسسات مذكورة فهي:
١.جامعة الأزهر بمصر،وهذه الجامعة لها أوقاف واسعة جدا حتى تقدر على إرسال العلماء إلىجميع أنحاء العالَم وإعطاء المِنَح الدراسية من أجزاء العالم المتنوّع للدراسة في هذه الجامعة.
٢.معهد سانغيت الإسلامي بأفريقيا الشمالية القريبة من ليبيا. وهذه المؤسّسة معروفة بسب بالكرم و الإخلاص لمربّيه. وجُهّز هذا المعهد الإسلامي بروح مخلصة من أولياء الأمور بجان بتعليم طلاب هفقدضمن حوائج حي اتهما ليومية.
٣.وجامعة مسلم عليالتي تزوّد الطلاب بالمعارف العامة والدين حتى يكون لهم معارف واسعة وأصبحوا رائدا من الإحياء الإسلامي في الهند. ومن المعروف أن هذه الجامعة كرائدة للتعليم العصري وإحياء الإسلام. ١١[11]
٤.وكلية شانتينكيتان أسسها فيلسوف هندوسي اسمه رابيندراناط تاغور. وتشتهر هذه الجامعة لبساطتها والصفاء والهدوء،١٢[12]ولو كانت تقع بعيدا عن المعمر ولكن يمكن تنفيذ التعليم جيدابل تؤثر على العالَم.
ومما يرجى أن تكون أربع مؤسس اتت عليمية في المعاهد الإسلامية روحانيات ودلائل في تقديم وتنمية المعاهد الإسلامية كما رجاه إمام زركشي في تأسيس المؤسسات الإسلامية، وهو المعهد الإسلامي وهو تجميع أو توليف معهد دار السلام الإسلامي كونتور. وهذه الروحانية هي ما جاء به الطلاب تزوّدا رئيسيا في حياتهم في المجتمع. وروح المعهد الإسلامي هذه هي ما ينبغي أن تكون دائما مُحياة وصيانة  ومنمّاة بأفضل الوجوه. [13]١٣
‌ج.  الخلاصة
إمام زركشي هو شخص ذو وجهات النظر وقادر من الفكر والد جهاد والتضحية لهذه المدة، حقا قد أفلح الشعب الإندونيسي له شخص عظيم وله شخصي كريم كهذا الفرد. ولا يزال دليل على الفكر والسعي مشعور حتى الآن، مثل الكتب المدرسية المحصَّلة والأنظمة والطرائق والبرامج ومساهمة أفكار التعليم التي لا تزال تطبّق وتنمّى حتى الآن بمعهد دار السلامالإسلامي كونتور أو سائر المؤسسات التعليمية الإسلامية.تعاليم قيم خمسة الروحانية  إمامِ زركشي قد بنى أشخاصا قوية وقدوة الذين هم على استعداد للتدخل في المجتمع ويكون مجدّدا من المسلمين. وبذلك فمن الطبيعي أن يكون موضع التقدير والفخور بشخصية إمام زركشي الذي له مفهوم التوازن بين العلوم العامة والعلوم الدينية التى يجب تدريسها في العملية التعليمية للتأكيد على زراعة مفهوم خمسة الروحانية، وهي الإخلاص والبساطة والمكتفية الذاتية والأخوة الإسلامية والروح انيةالمستقلّة في السيطرة على مواد الدراسات. وبجانب ذلك أن هناك مفهوم الإصلاح التربوي لدى إمام زركشي بين القيادة والإدارة، بناء الشخصية، ونظام التعليم وطريقته وكذلك مواد التعليم وبرنامجه الدراسية حتى تصير قدوةً للمؤسسات التعليمية الأخرى في إندونيسيا والعالم الوطنيّ أو الدوليّ، فمن الطبيعي أن يرى الكاتب أنّ إمام زركشي هو زعيم مجدّد لتعليم المعهد الإسلامي كان قادرا على إصلاح نظام التعليم الإسلامي في إندونيسيا.
المراجع
أبو الدين ناتا, قادة الفكر التربية الإسلامية, رجا بيرسادا، جاكرتا، ٢١١٢
أحمد التفسير, التعليم في المنظور الإسلامي, باندونغ: رمج رسد كري, جاكرتا،٢١١٢
أشتات موجز حول المعهد العصري كونتور, كونتور الإندونيسي,  ١٩٩٧
إمام زركشي, من كونتور الرواد المعهد العصري فونو كو كونتور صحافة , ١٩٩٦
إمام زركشي, المشاركة الكتاتيب في التنمية, في السيرة الذاتية إمام زركشي,   كونتور صحافة.
محمد إحسان دخلفني, تعليم شخصية مثل المعهد كونتور, ولي مدي أتم صحافة,   ٢٠١٥ ,
محمد أروني , التلاميذ النبض، وآخر للطلاب كونتور معنى جهد, تجديد صحافة, يوجياكرتا,
٢٠٠١ فريق الصياغة  كتيب, المعهد العصري, كونتور الإندونيسي, ٢٠٠٠
عبد الله شكري زركشي, كونتور وتجديد التعليم المعهد, راجاوالي صحفية, جاكرتا،٥ ٢٠٠
عبد الله شكري زركشي, خطاب قيادة المعهد توثيق  تحذير٨ النمر, كونتور, ١٩٩١
يوسف أمير فيصل, إعادة توجيه التربية الإسلامية رجا بيرسادا، جاكرتا، ٢٠٠٩

DAFTAR PUSTAKA


Abdullah Syukri Zarkasyi, Gontor dan Pembaharuan Pendidikan Pesantren, Rajawali Pers, Jakarta,  2005
Abdullah Syukri Zarkasyi, Pidato Pimpinan Pondok, Dokumentasi Peringatan Delapan Windu, Gontor,1991
Abuddin Nata, Pemikiran Para Tokoh Pendidikan Islam, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2012
Ahmad Tafsir, Ilmu Pendidikan Dalam Perspektif Islam, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2012
Imam Zarkasyi, Dari Gontor Merintis Pesantren Modern, Ponorogo: Gontor Press,1996
Imam Zarkasyi, Partisipasi Madrasah Dalam Pembangunan, Ponorogo: Gontor Press, 1996.
M Ihsan Dacholfany, Pendidikan Karakter Belajar ala Pesantren Gontor, CV Wali Media Utama, Tangerang,  2015
Muhammad Arwani, Denyut Nadi Santri, Sebuah Upaya Memaknai Kegiatan Santri Gontor, Tajdidu Press, Yogyakarta, 2001
Tim penyusun, Booklet Pondok Modern Gontor, Gontor Indonesia, 2000
Serba-serbi Singkat tentang Pondok Modern Darussalam Gontor, Gontor Indonesia,  1997
Jusuf Amir Feisal, Reorientasi Pendidikan Islam, Jakarta: Gema Insani Press, 200